Aparat berusaha meredam perang antarwarga di Kwamki Narama, Mimika, Papua. Foto: dok/Radar Timika |
AMP
- Perang antara dua kelompok warga di Kwamki Narama, Mimika, Papua,
hingga hari ketiga, Jumat (13/5) masih belum reda. Jumlah korban pun
bertambah.
Kemarin, tercatat ada sembilan warga, dengan delapan orang mengalami luka terkena panah, sedangkan seorang lain terkena tembakan senapan angin. Jumlah itu belum termasuk empat orang yang mengalami luka di hari kedua, Kamis (12/5) lalu.
Kemarin, tercatat ada sembilan warga, dengan delapan orang mengalami luka terkena panah, sedangkan seorang lain terkena tembakan senapan angin. Jumlah itu belum termasuk empat orang yang mengalami luka di hari kedua, Kamis (12/5) lalu.
lainnya dari kubu bawah. Korban luka
dari kubu atas, Alkopme W yang mengalami luka panah di kaki, dan Iloli T
terkena tembakan senapan angin di lengan.
Sementara itu dari kubu bawah sebanyak tujuh orang masing-masing, Demi M luka di tangan, Kaco K luka di paha, Bilu K kena panah, Jhon U, Tingginus K, Melky K dan Meki K.
Sembilan orang yang mengalami luka ini, terjadi saat aksi saling serang yang dimulai sekitar pukul 06.00. Pagi itu, dua kelompok warga hendak memulai aksi. Tapi berhasil dibubarkan aparat yang memang sudah stand by di tempat itu.
Hingga siang situasi aman terkendali. Namun kedua kelompok warga kembali bentrok, saling serang menggunakan panah sekitar pukul 15.30 WIT. Aksi saling serang ini dilakukan secara diam-diam di dalam hutan dan kebun-kebun warga. Akhirnya merembes sampai di lapangan terbuka.
Aparat keamanan yang terdiri dari polisi, Batalion Brimob Den B dan TNI yang berada di tengah, tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya dua kelompok ini terus menerus melepaskan anak panah ke lawannya masing-masing. Sehingga, aparat berusaha melindungi diri dan sebagian lagi berlindung di rumah-rumah warga di sekitar lokasi bentrok.
Aksi saling serang hanya berlangsung sekitar 30 menit, setelah aparat keamanan membubarkan massa dengan tembakan ke udara. Selanjutnya kendaraan tempur ditempatkan di tengah dua kubu, yang membuat massa kembali ke kelompoknya masing-masing.
Hingga sore menjelang malam kemarin, aparat masih melakukan pengamanan di lokasi bentrokan. (jpnn)
Sementara itu dari kubu bawah sebanyak tujuh orang masing-masing, Demi M luka di tangan, Kaco K luka di paha, Bilu K kena panah, Jhon U, Tingginus K, Melky K dan Meki K.
Sembilan orang yang mengalami luka ini, terjadi saat aksi saling serang yang dimulai sekitar pukul 06.00. Pagi itu, dua kelompok warga hendak memulai aksi. Tapi berhasil dibubarkan aparat yang memang sudah stand by di tempat itu.
Hingga siang situasi aman terkendali. Namun kedua kelompok warga kembali bentrok, saling serang menggunakan panah sekitar pukul 15.30 WIT. Aksi saling serang ini dilakukan secara diam-diam di dalam hutan dan kebun-kebun warga. Akhirnya merembes sampai di lapangan terbuka.
Aparat keamanan yang terdiri dari polisi, Batalion Brimob Den B dan TNI yang berada di tengah, tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya dua kelompok ini terus menerus melepaskan anak panah ke lawannya masing-masing. Sehingga, aparat berusaha melindungi diri dan sebagian lagi berlindung di rumah-rumah warga di sekitar lokasi bentrok.
Aksi saling serang hanya berlangsung sekitar 30 menit, setelah aparat keamanan membubarkan massa dengan tembakan ke udara. Selanjutnya kendaraan tempur ditempatkan di tengah dua kubu, yang membuat massa kembali ke kelompoknya masing-masing.
Hingga sore menjelang malam kemarin, aparat masih melakukan pengamanan di lokasi bentrokan. (jpnn)