Array saat ini dirawat di RS Mitra Sejati
Media-Andesdi - MEDAN - Wartawan Tribun Medan, Array Argus yang menjadi korban kebringasan TNI AU mengaku, diancam dibunuh oleh Anggota TNI AU, bernama Romel. Sesaat setelah dipukuli Array yang dibawa ke Rumah Sakit Mitra Sejati mengatakan, ia diancam dibunuh. "Aku diancam dibunuh. Dia bilang kukeluarkan isi perut kau ya! sambil
memukulkan pentungan dengan keras ke perut dan rusukku. Itu yang
namanya Romel," katanya. Selain itu, Aray masih mengingat beberapa nama yang memukulinya.
"Si Romel itu, aku masih ingat nama yang mukuli, ada Retno, dan Prasetyo. Yang lain gak bisa aku ingat," ungkapnya. Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dan
Paskhas Lanud Suwondo Medan bertindak arogan pada wartawan. Adalah Array
Argus wartawan Tribun Medan dan Andri Safrin wartawan MNC TV menjadi
korban kebringasan TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo Kedua wartawan tersebut awalnya meliput aksi massa dari warga
Sarirejo yang ingin mempertahankan tanah mereka yang ingin dijadikan
rusunawa.
Dengan seketika, Array, Andri Safrin dan beberapa wartawan lainnya diserang TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo. Dengan menggunakan kayu, pentungan, tombak dan laras panjang menarik, memukuli serta memijak-mijak wartawan. "Awalnya aku mau wawancara ibu-ibu warga sana. Lagi duduk di sebelah
ibu itu, aku ditarik, dihantam kayu broti itu, diseret-seret dan
dipijak-pijak," kata Array.
Sumber: Tribun Medan