JAKARTA - Presiden ke-6 RI, Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengingatkan TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) agar bertindak netral dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Aceh.
Harapan itu disampaikan SBY saat bersilaturrahmi dengan 33 ulama dari
Aceh, di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Minggu
(13/11) pagi.
Hadir juga enam pasangan calon kepala daerah di Aceh yang diusung
Partai Demokrat, yaitu Akmal Ibrahim-Romy Syahputra (Abdya), Muchsin
Hasan (Aceh Tengah), Fazlun Hasan-Syahyuzar (Kota Langsa), Riswan NS
(Simeulue), H Kamaruddin (calon wakil bupati Aceh Barat), dan M Jamin
Idham (Nagan Raya).
Mendampingi pertemuan itu, dua anggota DPR RI asal Aceh, Teuku Riefky
Harsya, Muslim SH, anggota DPR Aceh Dalimi SE Ak, Tanwir Mahdi dan
Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Nova Iriansyah.
SBY mengatakan, pilkada adalah urusan rakyat yang memilih pemimpinnya secara demokratis. “Karena itu TNI, Polri, BIN, Negara harus netral,” kata Ketua Umum Demokrat ini.
Ia juga mengharapkan agar seluruh komponen masyarakat menjaga dan
merawat perdamaian yang sudah berhasil dicapai selama masa Penerintahan
SBY. “Saya berharap, keamanan tidak robek lagi di Aceh. Perdamaian dan
keamanan yang sudah dicapai, dirawat sebaik-baiknya,” seru SBY.
Meski tidak lagi sebagai Presiden, SBY mengatakan hatinya tetap di
Aceh, dan menumpahkan perhatian untuk masa depan Aceh yang lebih baik,
lebih damai, lebih sejahtera.
Dalam kesempatan itu, SBY secara khusus menitipkan salam kepada
keluarga ulama Aceh, Abu Panton, yang sudah berpulang ke rahmatullah. Ia
mengatakan peran ulama Aceh sangat penting dalam mencapai perdamaian
Aceh, bersama-sama dengan komponen masyarakat lainnya. Ia mengaku punya
kenangan khusus dengan ulama Aceh.
Kepada pasangan calon kepala daerah yang hadir di Cikeas, SBY
memesankan bahwa menjadi kepala daerah bukan sekedar terpilih saja,
melainkan harus dianggap sebagai sebuah ibadah. “Kalau ibadah, maka
saudara akan beribadah sebaik-baiknya, berbuat untuk masyarakat siang
dan malam dengan sebaik-baiknya,” sebut SBY.
Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Nova Iriansyah yang juga calon wakil
gubernur Aceh berpasangan dengan Irwandi Yusuf, melaporkan bahwa ‘gong’
Pilkada sudah mulai bertalu di Aceh. Hanya saja Nova sangat prihatin
karena adanya tindak kekerasan yang menimpa pendukung pasangan gubernur
Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah.
Nova mengharapkan, SBY sebagai sosok yang sangat dihormati di Aceh
karena berhasil mengantarkan Aceh mencapai perdamaian, tetap memantau
perkembangan Aceh. “Apabila mungkin secara reguler Pak SBY mengeluarkan
pernyataan untuk Aceh yang lebih tentram dan damai,” kata Nova.
Mewakili para ulama, Waled Tgk Harmen Noerikmar, pimpinan Daya
Serambi Mekah Aceh Barat, menyampaikan salam dari ulama Aceh Abu Tumin
yang tidak bisa hadir karena alasan kesehatan.
Tgk Harmen juga menyampaikan suhu politik Aceh yang mulai memanas, dan dibutuhkan peran SBY untuk tetap mengawal perdamaian serta terus memberi perhatian kepada Aceh.
Calon walikota Langsa, Fazlun Hasan yang hadir pada pertemua
tersebut, mengaku gembira bahwa SBY tetap memberi perhatian kepada Aceh.
“Pesan dan amanah SBY sangat penting untuk kita merawat perdamaian,”
kata Fazlun, yang juga Ketua Umum Forum Perjuangan Keadian Rakyat Aceh
(Fopkra).
Sumber: Serambi Indonesia