TNI dan Polri melakukan patroli gabungan guna mengantisipasi gangguan
keamanan menjelang pelaksanaan milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang
diperingati setiap tanggal 4 Desember. Patrol ini dilakukan pagi, siang
maupun malam hari.
BANDA ACEH - Peringatan milad ke-40 Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hari ini, Minggu (4/12) dipusatkan di kompleks makam Deklarator GAM,
Tgk Chik Di Tiro Hasan Ben Muhammad (Hasan Tiro) yang bersebelahan
dengan makam Pahlawan Nasional Tgk Chik di Tiro Muhammad Saman di
Gampong Meureu, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.
Kegiatan yang akan dihadiri Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al Haytar, sejumlah mantan petinggi GAM,
dan pengurus Komite Peralihan Aceh (KPA)/Partai Aceh itu dirangkai
dengan zikir bersama, tausiyah, santunan anak yatim, dan makan kuah
belangong bersama dengan masyarakat setempat. Peringatan serupa juga
dilaksanakan secara serentak di seluruh Aceh.
Juru Bicara Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA), Suadi Sulaiman
alias Adi Laweung kepada Serambi, Sabtu (3/12) mengatakan peringatan
milad tahun ini sebagai momentum evaluasi terhadap apa saja yang telah
dilakukan dan apa yang menjadi prioritas ke depan dalam membangun Aceh
pascadamai. Menurutnya, belum semua tujuan perjuangan Aceh tercapai
sampai puncaknya.
“Saat ini masih banyak rangkaian perjuangan Aceh yang belum mencapai
puncaknya sebagaimana cita-cita kita bersama sejak awal perjuangan
gerakan. Milad tahun ini harus menjadi bimbingan bagi kita semua dalam
memperjuangkan bangsa Aceh ke depan melalui politik dan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih mengganjal di Aceh,” katanya.
Melalui peringatan milad ini, Adi Laweung mengajak semua elemen
masyarakat Aceh untuk bisa merenungkan diri betapa getirnya perjuangan
yang telah dilalui dan bagaimana pula beratnya menjaga perdamaian yang
sudah ada. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk menaati aturan dan
tidak menciptakan kegaduhan dalam perawatan perdamaian ini.
Sekadar informasi, beberapa tahun terakhir peringatan milad GAM
yang diperingati pada 4 Desember selalu dilaksanakan di kompleks makam
Hasan Tiro, Gampong Meureu, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar. GAM
sendiri dideklarasikan oleh Hasan Tiro pada 4 Desember 1976 di Gunung
Halimon, Pidie untuk meraih kemerdekaan penuh dari Indonesia.
Setelah berjuang selama 30 tahun, akhirnya pada 15 Agustus 2005 Aceh
mencapai perdamaian dengan RI. Sementara sang deklarator meninggal pada 3
Juni 2010 dalam usia 84 tahun di Banda Aceh atau sehari setelah status
kewarganegaraannya berubah dari warga negara Swedia menjadi Indonesia.(mas)