Petugas memadamkan api pada saat kejadian kebakaran ratusan pohon pinus
di Hutan Tahura Pocut Meurah Intan, Kecamatan Lembah Seulawah,
Aceh
Besar, Rabu (10/8).
Media-Andesdi - BANDA ACEH - Hutan pinus sekitar empat hektare di kawasan
Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan, di pinggir Jalan Banda
Aceh-Medan, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Rabu (10/8) dini
hari, terbakar.
Peristiwa itu menyebabkan ratusan pohon pinus serta jenis pohon
lainnya di kawasan itu habis terbakar. Kepala Dinas Kehutanan Aceh, Ir
Husaini Syamaun MM yang dihubungi Serambi, Kamis (11/8) sore, mengatakan
kebakaran hutan pinus di kawasan Tahura Pocut Meurah Intan itu dilaporkan terjadi, Selasa (9/8) sekitar pukul 18.30 WIB.
Namun, api baru mampu dipadamkan, Rabu (10/8) dini hari, sekitar
pukul 02.30 WIB, dibantu anggota Polsek Lembah Seulawah, dan anggota
Koramil Seulimuem. Kemudian warga setempat, petugas Balai Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh serta petugas BPBD Aceh Besar yang ikut
mengerahkan sejumlah armada kebakaran.
“Api baru dikuasai sepenuhnya sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
Kendala yang dirasakan, selain pohon pinus yang barus dideres, sehingga
masih mengandung getah dan mudah terbakar. Saat kebakaran
itu juga puncak musim kering dan suhu tinggi disertai angin kencang.
Akibatnya cukup menyulitkan petugas memadamkan api,” sebut Husaini,
didampingi Kepala UPTD KPH Tahura Pocut Meurah Intan, M Daud SHut MSi.
Kadis Kehutanan Aceh menduga ada indikasi kuat hutan pinus di kawasan Tahura Pocut Meurah Intan itu sengaja dibakar oleh pelaku yang masih diselidiki. “Posisi hutan Tahura Pocut Meurah Intan itu berada di pinggir ruas Jalan Banda Aceh-Medan, sehingga besar dugaan hutan itu sengaja dibakar. Itu kecurigaan paling kuat,” ujarnya.
Ia meyakini tujuan pelaku membakar hutan Tahura itu untuk membuka kebun dan menganggap kawasan hutan
yang terbakar akan dibiarkan pascakejadian. Nantinya akan memuluskan
aksi pelaku untuk membuka lahan kebun di sana. “Kondisi ini akan segera
kami pulihkan. Pohon yang mati dan terbakar akan segera diganti dengan
pohon yang baru. Kami juga mengharapkan kerja sama semua pihak untuk
menjaga hutan Aceh. Karena, tanpa dukungan para pihak, kami tidak mampu bekerja sendiri,” pungkas Husaini.(mir)