MENTERI Agama, H Lukman Hakim Saifuddin menyerahkan piala untuk juara I cabang tahfiz 1 juz asal Aceh, Muhammad Khadafi pada malam penutupan MTQ XXVI di Mataram, Sabtu (6/8) malam.
Media-Andesdi - MATARAM - Sindiran menyakitkan karena kafilah Aceh berada di bawah
Papua pada Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXV/2014 di Batam
sedikit terobati karena pada MTQN
XXVI Mataram, Nusa Tenggara Barat (MTB) tahun ini kafilah Serambi
Mekkah bertengger di urutan 8 atau satu tingkat di atas Papua, urutan 9.
MTQN XXVI Mataram ditutup Sabtu (6/8) malam oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Provinsi Banten menyabet gelar juara umum sedangkan tuan rumah berada di peringkat empat.
Ketua Dewan Hakim Nasional, Prof Dr H Said Aqil Husen Al-Munawar MA
dalam keputusannya membacakan satu per satu kafilah yang masuk 10 besar MTQN XXVI. Rinciannya, juara
umum diraih Provinsi Banten disusul berturut-turut DKI Jakarta,
Kepulauan Riau, NTB, Jawa Tengah, Riau, Sumatera Barat, Aceh, Papua
Barat, dan Jawa Barat.
Kafilah Aceh kali ini meloloskan enam cabang ke babak final di
antaranya cabang tafsir bahasa Inggris putri (Yusniar SPdi Juara I),
cabang tahfihd 1 Juz putra (Muhammad Khadafi Juara I), cabang khatil
Quran hiasan mushaf putra (Syeh Murzawi juara II), cabang fahmil Quran (Aulia Rizki, Aguslijar, dan Fachrul Radji juara II), cabang tahfidh 5 juz putra (M Rajul Fuzari juara III), dan cabang tilawah remaja putri (Yasarah juara III).
Aceh juga meraih beberapa juara
harapan yaitu cabang tafsir Bahasa Indonesia putra (Aslim Al Hurri,
harapan I), cabang qiraat sab’ah putri (Ika Fikrika, harapan II), cabang
tartil putra (Syahidul Aulya, harapan II), cabang cacat netra putra
(Thantawi, harapan II), cabang tahfidh 20 juz putra (Wahyu Ridha,
harapan III) dan cabang Tafsir bahasa Arab putri (Nanda Anni Safitri,
harapan III).
Ketua Kafilah Aceh, Prof Dr Syahrizal Abbas MA melalui Sekretaris
kafilah, Drs H Ridwan Johan seusai menyaksikan prosesi penutupan di
arena Utama Islamic Center Mataram mengatakan, keberhasilan peserta Aceh
di MTQN XXVI tidak lepas dari doa dan dukungan masyarakat Aceh.(rel/mis)