Catatan :

Gubernur: Isi Perdamaian, Wujudkan Aceh yang Makmur

 

 Media-Andesdi - BANDA ACEH - Menjelang peringatan 11 tahun MoU Helsinki pada 15 Agustus 2016, Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah mengingatkan bahwa perjanjian damai antara Pemerintah RI dan GAM diraih dengan susah payah. Tidak sedikit korban yang jatuh pada masa konflik hingga terwujudnya perdamaian. “Karena itu, jangan sia-siakan sekecil apa pun pengorbanan tersebut. Mari kita isi perdamaian ini dengan sungguh-sungguh, bersama membangun Aceh, sehingga menjadi negeri yang makmur dan sejahtera dalam lindungan Allah SWT,” kata Gubernur Zaini Abdullah di Banda Aceh, Sabtu (13/8/2016) sore. Doto Zaini juga mengajak segenap komponen masyarakat Aceh bersyukur kepada Allah, karena hingga saat ini telah dapat merasakan nikmat perdamaian selama sebelas tahun, tepatnya sejak penandatanganan nota kesepahaman damai di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. Selama kurun waktu sebelas tahun itu pula, ulas Doto Zaini, telah banyak capaian yang diraih Pemerintah dan rakyat Aceh. “Namun demikian, di luar capaian-capaian tersebut, masih banyak hal yang ingin kita raih lebih optimal agar perdamaian Aceh bergerak positif ke arah terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Perdamaian harus menghadirkan kesejahteraan untuk semua! Itulah target kita ke depan, setelah kita berhasil melampaui titik aman pertama perdamaian Aceh, yakni sepuluh tahun pertama,” ujar Doto Zaini. Gubernur mengatakan, berdasarkan survei UNDP, lebih dari 40 negara yang semula mengalami konflik internal dan diselesaikan dengan perjanjian damai, tapi kemudian konfliknya kambuh (relapse) lagi. Itu karena, perdamaian pada sepuluh tahun pertama tidak dirawat dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat. “Tapi di Aceh, alhamdulillah, semua pihak memiliki kesadaran dan berpartisipasi penuh dalam merawat perdamaian, sehingga perdamaian Aceh langgeng hingga kini. Kita harap, perdamaian ini berlanjut selama-lamanya, karena situasi aman dan damai merupakan prasyarat wajib yang kita perlukan untuk membangun Aceh yang lebih maju dan humanis,” kata Doto Zaini. Suasana damai juga sangat dibutuhkan oleh pemerintah saat ini dan selanjutnya untuk terus membangun Aceh. “Maka sembari merawat damai, mari kita lanjutkan pembangunan Aceh guna mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dan bermartabat,” imbuh Gubernur Zaini. Gubernur juga mengingatkan agar agenda Pilkada 2017 di Aceh yang tahapannya dimulai tahun ini jangan sampai mengusik perdamaian. “Saya mengajak kita semua untuk berdoa agar pilkada di Aceh berjalan aman, tertib, lancar, dan damai. Pilihan boleh beda, tapi bandum tanyoe meusyedara,” kata Doto Zaini mengutip tagline Pilkada Aceh 2017. (adv)
Comments
0 Comments


EmoticonEmoticon