Catatan :

PA Deklarasi Paslon...?

         JURU Bicara DPA Partai Aceh, Suadi Sulaiman alias Adi Laweung (tengah) di dampingi Mahfudz Y Loethan dan Hendra Fadli memberikan keterangan 
         kepada wartawan tentang rencana pelaksanaan deklarasi calon gubernur/wakil gubernur Aceh dari Partai Aceh dan Partai Gerindra, 
         Muzakir Manaf-TA Khalid di Naca Cafe, Banda Aceh, Rabu (10/8).

 * Tiga Pimpinan Parnas Dipastikan Hadir
               * Massa Pendukung Dilarang Bawa Bintang Bulan

Media-Andesdi - BANDA ACEH - Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) dijadwalkan akan menggelar deklarasi pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Aceh, Muzakir Manaf-TA Khalid, pada 13 Agustus 2016. Acara deklarasi dilangsungkan di Taman Ratu Safiatuddin, Lampriek, Banda Aceh, bersamaan dengan deklarasi pasangan calon bupati dan wali kota se-Aceh. Diperkirakan, acara tersebut akan dihadiri puluhan ribu massa dari seluruh Aceh. Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara DPA Partai Aceh, Suadi Sulaiman alias Adi Laweung bersama Sekretaris Partai Aceh Banda Aceh, Hendra Fadli dan Koordinator Media Center Gerindra Aceh, Mahfudz Y Loethan, dalam konferensi pers di Naca Café, Lampineung, Banda Aceh, Rabu (10/8).

“Deklarasi dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai. Semua kandidat akan berangkat dari Masjid Raya dan menuju lokasi acara dengan iringan shalawat badar. Selain deklarasi juga dilakukan peusijuk kandidat oleh ulama dan penyerahan SK (surat keputusan) terhadap kandidat bupati/wali kota yang diusung PA,” kata Adi Laweung. Menurutnya, acara itu akan dihadiri sekitar 50 ribu massa dari seluruh Aceh. Pihaknya juga mengundang para ketua partai termasuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhamad Sohibul Iman, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra.

Adi Laweung juga menambahkan, deklarasi tersebut sengaja dilakukan pada tanggal 13 Agustus, meskipun sebelumnya direncanakan tanggal 15 Agustus. Digesernya jadwal tersebut karena berbenturan dengan kegiatan peringatan Hari Penandatangan MoU Helsinki yang jatuh pada 15 Agustus 2016.

“Tidak jadi diadakan pada tanggal 15 Agustus karena itu sebagai hari perdamaian Aceh dan Pemerintah Aceh memperingatinya. Sehingga acara deklarasinya dipercepat ke tanggal 13 yang tak lain nomor Partai Aceh. Semua ada maknanya,” ungkap politisi Partai Aceh ini. Selain itu, Adi Laweung juga meminta kepada seluruh massa yang hadir pada acara deklarasi agar tidak membawa bendera Bintang Bulan dan senjata tajam. “Bukan kita tidak suka dengan bendera Bintang Bulan, tapi ini masih dalam proses pembahasan akhir di pemerintah pusat,” katanya.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menindaklanjuti jika ternyata nanti kedapatan membawa senjata tajam. “Ini sangat kita mohon agar semua massa menjaga ketertiban acara deklarasi ini,” pinta Adi Laweung. Sementara itu, sejumlah anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) Nagan Raya, meminta pimpinan Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPA-PA) untuk segera mengevaluasi koalisi atau dukungan PA kepada Demokrat dalam pencalonan Bupati Nagan Raya.

Hal itu mereka sampaikan saat mengungunjungi Kantor Harian Serambi Indonesia, di Jalan Raya Lambaro, Meunasah Manyang PA, Aceh Besar, Rabu (10/8). Permintaan itu disampaikan, menyusul terjadinya perselisihan antara Mualem (PA) dengan Demokrat terkait pencalon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh.

“Karena adanya masalah yang baru kita baca di media dalam dua hari ini, maka kami meminta pimpinan DPA PA untuk segera melihat kembali soal dukungan Partai Aceh kepada partai Demokrat terkait pencalonan bupati di Nagan Raya,” kata Abdul Rasyid atau Abu Daud yang mengaku sebagai Tuha Peut KPA Nagan Raya.

Sebelumnya, DPW Nagan Raya telah memastikan arah poltik mereka untuk mendukung pasangan Jamin Idham-Chalidin Oesman sebagai calon Bupati/Wakil Bupati Nagan Raya periode 2017-2022. Kepastian itu juga pernah disampaikan langsung oleh Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Nagan Raya, Ali Hasyimi kepada Serambi, Jumat 26 April 2016.

Jamin Idham sendiri merupakan kader Partai Demokrat yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Nagan Raya, oleh karena itu, anggota KPA meminta penjelasan apakah dukungan tersebut tetap dilanjutkan atau tidak. Permintaan evaluasi dukungan ini didesak anggota KPA Nagan Raya untuk mengantisipasi terjadinya segala kemungkinan terburuk dalam proses pencalonan.

“Kita tidak ingin ada masalah ke depan, ke depan pasti Demokrat di sana berkampanye mendukung Jamin Idham, sementara untuk kampanye gubernur/wakil gubernur mereka berkampanye untuk yang lain. Jangan pula nanti foto atau gambar kampanye dicampur-campur,” kata Abu Daud.

Menurut Abud Daud, ini persoalan penting yang harus segera ditindak lanjuti agar tidak terjadi gesekan-gesekan dan permasalahan di lapangan nantinya. Oleh karena itu, pihaknya meminta segera pimpinan DPA PA unttuk mengklarifikasi persoalan ini. “Ini kita minta agar semuanya jelas, jangan nanti jadi masalah besar dalam proses ke depan,” pungkasnya.(dan)

Comments
0 Comments


EmoticonEmoticon