Media-Andesdi - LHOKSUKON - Hujan deras dan angin kencang disertai petir yang
melanda kawasan utara dan timur Aceh, Rabu (11/8) sore, merenggut tiga
nyawa warga Aceh Utara, serta seorang warga Aceh Timur. Tiga dari empat
orang itu meninggal karena tersambar petir, sementara seorang lainnya
tertimpa dahan pohon durian yang jatuh diterjang angin kencang. Di Aceh Utara, dua warga meninggal disambar petir yaitu, Nurleili
(36) asal Dusun Drien, Desa KM VI, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh
Utara disambar petir pada pukul 17.00 WIB, dan Hamid (53) warga Desa
Serbajaman Kecamatan Tanah Luas. Sementara korban yang meninggal akibat
tertimpa dahan pohon durian adalah Abdussaman (60), warga Desa Buket
Batee Badan, Kecamatan Tanah Jambo Aye.
Informasi dihimpun Serambi Kamis (11/8), peristiwa yang merenggut
nyawa Nurleli, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, terjadi pada
pukul 17.00 WIB. Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui
Kapolsek Simpang Keuramat, Ipda Azis mengatakan, berdasarkan keterangan
saksi, beberapa saat sebelum kejadian, korban ke luar dari rumah dengan
tujuan mengambil air di sumur yang berada sekitar 50 meter dari
rumahnya. Saat sedang berjalan, tiba-tiba terjadi petir diikuti suara gemuruh
yang sangat dahsyat, sehingga korban langsung lari kembali ke dalam
rumah. Sampai di dalam rumah, korban terjatuh dan kemudian dipastikan
meninggal dunia.
“Dada korban lembam, sehingga kuat dugaan kalau korban
disambar petir di bagian dada,” ujar Ipda Azis. Saat petir terjadi, makcik dari korban, Zariah sedang berada di
sumur. Zariah pun mengalami sakit di kedua kupingnya, yang diduga kuat
akibat dahsyatnya suara petir. Dalam waktu hampir bersamaan, petir juga merenggut nyawa Hamid yang
sedang memanen padi bersama adiknya, Fahmi (25) di areal sawah Desa
Ujong Baroh Kecamatan Tanah Luas. “Tiba-tiba terjadi angin kencang
disertai petir, Fahmi beserta warga lainnya mengajak korban berteduh di
tenda yang mereka buat di sawah itu,” ujar Kasubbag Humas Polres Aceh
Utara AKP Jafaruddin. Tapi, lanjut AKP Jafaruddin, Hamid menolak ajak tersebut. Beberapa
saat kemudian, korban tersungkur ke tanah seiring dengan petir yang
kembali menyambar. “Warga langsung memberi pertolongan dan membawa
korban ke Puskesmas Tanah Luas. Tapi dalam perjalanan, korban
menghembuskan napas terakhir,” ungkap Kasubbag Humas Polres Aceh Utara.
Sementara peristiwa angin kencang yang merenggut nyawa
Abdussaman, terjadi saat korban dalam perjalanan pulang dari kebun yang
berada tak jauh dari rumahnya. Karena hujan deras dan angin kencang,
Abdussaman kemudian berteduh di bawah pohon durian. Saat itulah dahan
pohon durian berukuran besar patah dan menimpa tubuhnya.
“Korban ditemukan oleh istrinya yang kemudian memberitahukan kepada
warga. Korban langsung dibawa ke tempat tukang kusuk di Desa Matang
Teungoh, kecamatan setempat, karena keluarga menduga korban menderita
patah tulang,” ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Wawan Setiawan melalui
Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Teguh Yano Budi kepada Serambi kemarin. Namun, setiba di rumah itu, Abdussaman menghembuskan napas terakhir.
Korban diduga kuat terkena hantaman dahan pohon durian di bagian kepala,
punggung, dan anggota tubuh lainnya Keuchik Buket Badan Adnan menyebutkan awalnya korban hendak dibawa ke
puskesmas, tapi karena keluarga menduga korban hanya menderita patah
tulang saja, makanya dibawa ke tempat pengobatan tradisional.
Pada malamnya, sekitar pukul 22.00 WIB, seorang warga yang
mengendarai sepeda motor jenis metic dilaporkan terluka akibat terkena
dahan pohon yang jatuh ke badan Jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di Desa
Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Rabu (10/8) malam
sekitar pukul 22.00 WIB. Warga yang melihat kejadian tersebut langsung membantu korban yang
mengalami luka. “Korban pun saya lihat dibawa dengan becak, cuma tidak
tahu dibawa kemana,” kata Rahmad, seorang warga di lokasi kejadian. Keuchik Blang Panyang, Idris mengatakan, usai kejadian warga langsung
bergotong royong membersihkan dahan pohon yang menutupi badan jalan. Selain merenggut tiga nyawa, angin kencang disertai petir dan
hujan deras yang melanda Lhokseumawe dan Aceh Utara, Rabu sore, juga
merusak dua bangunan. Di Desa Blang Gunci, Kecamatan Paya Bakong, Aceh
Utara, angin kencang menerbangkan atap rumah toko (ruko) milik Mukhlis
(38).
“Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB. Usai kejadian muspika
mendatangi rumah itu untuk menyerahkan bantuan masa panik,” ujar
Abdullah, warga Paya Bakong kepada Serambi kemarin.
Sementara di Desa Alue Papeun, Kecamatan Tanah Jambo Aye, bagian
dapur rumah milik M Hasan (50) rusak setelah tertimpa pohon besar yang
tumbang diterjang angin. Dari Aceh Timur dilaporkan, petir yang menyertai hujan deras, Rabu
(10/8) sore, merenggut nyawa Badriah (22), ibu rumah tangga warga
Gampong Alue Ie Mirah, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur. “Korban
disambar petir saat sedang memotong rumput untuk pakan kambing. Sekujur
tubuhnya mengalami luka bakar,” ungkap Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi
Purwiyanto, melalui Kapolsek Pante Bidari, Iptu Zainir, kepada wartawan,
Kamis (11/8).
Iptu Zainir menyebutkan, beberapa saat setelah petir menyambar warga
yang mengetahui kejadian itu langsung memberikan pertolongan dan membawa
jenazah korban ke Puskesmas Pante Bidari.“Korban dibawa ke Puskesmas
untuk dilakukan tindakan medis. Namun, saat itu nyawa korban tidak
tertolong lagi,” jelas Iptu Zainir.Setelah itu, warga bersama camat, keuchik, kadus, dan Kanit Reskrim
Polsek setempat, langsung mengantar jenazah korban ke rumah orangtuanya
di Kecamatan Madat, Aceh Timur, untuk dikebumikan.(jaf/bah/c49)