Pengadilan London memvonis bersalah Anjem Choudary karena dianggap telah
berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi
dan mencari dukungan bagi ISIS.
Media-Andesdi - LONDON - Pengadilan London memvonis bersalah Anjem Choudary, ulama asal Inggris, karena mendukung ISIS. Choudary dianggap menyebarkan kebencian melalui ceramah-ceramahnya, dan melancarkan propaganda demi mencari dukungan bagi ISIS. Seperti dilaporkan Reuters, pengadilan Old Bailey pada
Selasa (16/8), menyatakan Choudary bersalah berdasarkan berbagai macam
bukti, termasuk ceramah-ceramah yang diunggah di Youtube dan ucapan
baiat Choudary kepada Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS. Kendati Choudary telah terang-terangan mendukung ekstremisme, namun
dia selalu berhasil menghindar dari penangkapan. Nama pria 49 tahun ini
terkait dengan banyak pelaku terorisme, di antaranya adalah pembunuh Lee
Rigby, Michael Adebolajo, dan militan Omar Bakri Muhammad.
Berdasarkan laporan pengadilan, Choudary dan seorang terdakwa
lainnya, Mohammed Rahman, 33, menyerukan para pengikut mereka agar patuh
pada Baghdadi, dan berangkat ke Suriah untuk membantu ISIS. Baik Choudary dan Rahman membantah tuduhan terorisme terhadap mereka
dan mengatakan kasus itu bermotifkan politik. Sebenarnya vonis bersalah
telah dijatuhkan pengadilan sejak bulan lalu, namun baru dilaporkan ke
media pada Selasa pekan ini dengan alasan prosedur hukum. Pengadilan pembacaan vonis hukuman akan dilakukan pada September.
Atas kejahatan ini, keduanya terancam hukuman penjara hingga 10 tahun
lamanya.
Mengubah Istana Buckhingham jadi masjid
Choudary, mantan ketua organisasi Al-Muhajirin yang sekarang terlarang di Inggris, menjadi pembicaraan setelah memuji para pelaku serangan 9/11 di Amerika Serikat dan mengubah Istana Buckhingham jadi masjid. Walau beberapa kali menyampaikan komentar yang kontroversial dan
menolak mengecam tindakan terorisme, seperti pengeboman di London tahun
2015, Choudary selalu membantah terlibat aktivitas militan dan tidak
pernah sebelumnya didakwa atas terorisme. Sementara Rahman telah dipenjara dua tahun karena mendorong pembunuhan terhadap tentara Amerika dan Inggris di Afghanistan dan Irak dalam demonstrasi tahun 2006. Kepolisian Inggris
menganggap Al-Muhajirin sebagai tempat berkembangnya militan dan
pemikiran ekstrem sejak didirikan tahun 1990-an oleh pemuka agama asal
Suriah, Omar Bakri. Organisasi ini dilarang di Inggris pada 2005 dan masuk dalam pencekalan berdasarkan undang-undang terorisme Inggris tahun 2010.
Pengaruh organisasi ini hingga ke luar Inggris. Al-Muhajirin dilaporkan juga terhubung dengan Abu Hamza al-Masri yang dipenjara seumur hidup di Amerika Serikat tahun lalu karena terorisme. Michael Zehaf-Bibeau, pembunuh tentara di Kanada yang juga menyerbu parlemen pada 2014 mengaku mengikuti Choudary di Twitter. Choudary mengaku tidak memiliki hubungan apa pun dengan Zehaf-Bibeau. Choudary membantah keras seluruh tuduhan atas dirinya. Dia mengatakan bahwa dia menjunjung tinggi aturan dalam Islam yang melarang melancarkan serangan terhadap non-Muslim yang berada dalam perlindungan sebuah negara. "Kita tinggal di komunitas global dan tidak bisa dibantah Muslim seluruh dunia yang mencermati apa yang terjadi di Suriah dan Irak atau ingin tahu soal hukum Syariah akan bertemu kami di satu titik," kata Choudary kepada Reuters pada 2014, menanggapi tudingan terlibat penembakan di Kanada.(CNN Indonesia)
Pengaruh organisasi ini hingga ke luar Inggris. Al-Muhajirin dilaporkan juga terhubung dengan Abu Hamza al-Masri yang dipenjara seumur hidup di Amerika Serikat tahun lalu karena terorisme. Michael Zehaf-Bibeau, pembunuh tentara di Kanada yang juga menyerbu parlemen pada 2014 mengaku mengikuti Choudary di Twitter. Choudary mengaku tidak memiliki hubungan apa pun dengan Zehaf-Bibeau. Choudary membantah keras seluruh tuduhan atas dirinya. Dia mengatakan bahwa dia menjunjung tinggi aturan dalam Islam yang melarang melancarkan serangan terhadap non-Muslim yang berada dalam perlindungan sebuah negara. "Kita tinggal di komunitas global dan tidak bisa dibantah Muslim seluruh dunia yang mencermati apa yang terjadi di Suriah dan Irak atau ingin tahu soal hukum Syariah akan bertemu kami di satu titik," kata Choudary kepada Reuters pada 2014, menanggapi tudingan terlibat penembakan di Kanada.(CNN Indonesia)