AS menempatkan pasukan di Afghanistan sejak 2001
KABUL - Ledakan besar terjadi di markas udara Bagram di Afghanistan, yang merupakan fasilitas militer terbesar di AS, dan menewaskan sedikitnya empat orang.
Menurut gubernur distrik setempat Haji Shookor pada BBC. sedikitnya 14 orang lain terluka dalam ledakan tersebut.
Kelompok Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Menurut
Taliban, pengebom bunuh diri mereka yang melakukan aksi tersebut, dan
dilaporkan, mengenai area ruang makan.
Markas militer dekat Kabul itu memang sering menjadi sasaran serangan
bagi Taliban yang meningkatkan operasinya menjelang musim dingin.
Serangan tersebut membobol salah satu markas militer dengan pertahanan terbaik di Afghanistan.
Bagram diserang saat orang berkumpul untuk merayakan Hari Veteran.
Jenderal John W Nicholson, komandan militer AS di Afghanistan, mengatakan lewat sebuah pernyataan :
"(Kepada) keluarga dan teman para korban yang terluka dalam serangan
hari ini, saya memastikan bahwa mereka menerima perawatan kesehatan
terbaik, dan kami akan mengingat mereka."
Menurut Jenderal Nicholson, insiden tersebut sedang diselidiki. Namun, dia tak mengungkap kewarganegaraan para korban.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa ledakan tersebut memberi "kerusakan berat pada penjajah AS".
Serangan di Bagram tersebut terjadi hanya sehari setelah konsulat Jerman di kota Mazar-e-Sharif di Afghanistan utara diserang oleh bom bunuh iri Taliban yang menewaskan enam warga sipil dan melukai 120 lainnya.
Jumat lalu, Taliban mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan
sebagai balasan atas serangan udara koalisi di Kunduz yang dilaporkan
menewaskan 30 warga sipil. ( BBC Indonesia)