Polisi berupaya mengendalikan masa pendukung PA di Keude Krueng Sabee,
Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya terhadap pendukung Partai Golkar yang
diduga lebih awal telah membakar bendera PA, Kamis (3/11).
CALANG - Pihak Kepolisian Resor (Polres) Aceh Jaya, Kamis (3/11) berhasil melerai massa pendukung Partai Aceh (PA) yang bentrok dengan kader Partai Golkar di Keude Krueng Sabee, Aceh Jaya, Kamis (3/11) menjelang sore gara-gara perusakan dan pembakaran bendera partai.
Kericuhan itu berawal saat puluhan orang dari pendukung Partai Golkar
diduga membakar bendera partai pengusung sepasang kandidat bupati
sembari menebas tiang-tiang bendera yang terpasang di Mon Mata, Datar
Luas, maupun di Kecamatan Panga, Aceh Jaya.
Melihat suasana yang tak biasa itu, semua pemilik menutup warungnya
supaya tidak terkena imbas kericuhan. Apalagi suasana di Keude Krueng
Sabee saat itu sempat mencekam. Menjelang malam, seusai magrib, massa PA dalam jumlah banyak diduga merusak bendera Golkar. Massa bahkan sempat bergerak ke rumah salah satu pendukung Partai Golkar yang diduga sebagai pemicu kericuhan tersebut.
Tujuan massa mendatangi rumah tersebut adalah untuk menahan
pemiliknya. Namun, di tengah aksi tersebut puluhan aparat kepolisian
bersenjata lengkap berhasil melerai bentrokan dan menjaga rumah warga
yang menjadi sasaran massa PA itu.
Pascainsiden itu terjadi, massa PA hingga pukul 22.00 WIB tadi malam
masih berkumpul di Posko PA Aceh Jaya yang berdampingan dengan posko Golkar di Keude Krueng Sabee. Posko Golkar
langsung ditutup dan semua pendukungnya tak lagi terlihat di situ. Satu
per satu mereka menghilang demi menghindari bentrok lanjutan, sebab
massa PA terus berdatangan dari arah Lamno maupun Teunom, Aceh Jaya.
Muslim HS, mewakili PS mengatakan, pihaknya tidak bisa terima aksi oknum pendukung Ir Junaidi dari Golkar
yang telah merusak dan mengejar kader partainya dengan parang. “Itu
jelas perbuatan kriminal dan harus ditangkap dan diadili,” katanya,
Kamis (3/11) saat melakukan mediasi di Kantor Panwaslih tadi malam.
Muslin HS tercatat sebagai pendukung calon bupati, T Irfan TB.
Muslim mengaku tidak mempermasalahkan soal perusakan bendera
partainya, akan tetapi sangat keberatan atas aksi pendukung pasangan
nomor urut 2 yang telah mengejar kader mereka dengan parang. Untuk itu,
ia meminta polisi segera menangkap dan memprosesnya secara hukum.
Sementara itu, Ketua Partai Golkar, Teuku Asrizal mengatakan, para pendukung PA itu lebih duluan merusak atribut Partai Golkar, sehingga simpatisan Golkar atau pendukung Ir Junaidi tak mampu lagi menahan diri atas kejadian itu.
“Aksi yang terjadi di Keude Krueng Sabee itu tanpa sepengetahuan
kami. Kasus ini hendaknya dapat diselesaikan secara damai, apalagi kedua
pihak sudah sama-sama dirugikan,” ujar Teuku Asrizal.