Media-Andesdi - Meskipun Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah mengintruksikan bawahannya agar pemakaman Santoso tidak boleh gaduh, digelar secara heroik dan tak boleh disambut bak pahlawan, namun sambutan warga Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada saat pemakaman diluar dugaan.
Sejak Sabtu (23/7/2016) pagi, ribuan warga Muslim dan aktivis Islam dari berbagai daerah disekitar Poso sudah mendatangi rumah keluarga besar Santoso di Desa Landangan, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso yang merupakan tempat orang tua Santoso selama ini tinggal. (Baca: Jenazah Santoso Keluarkan Bau Wangi, Berkeringat & Tersenyum)
Sebelumnya,
jenazah Santoso alias Abu Wardah dan Mukhtar yang meninggal saat kontak
senjata dengan Satgas Operasi Tinombala 2016 di Poso sedang dijemput
keluarga masing-masing pada Sabtu pagi di RSU Bhayangkara, Palu untuk
segera dimakamkan. (Baca: Jenazah Santoso & Mukhtar Sudah Diambil
Pihak Keluarga Untuk Dimakamkan)
Robby, salah satu warga Poso yang hadir dirumah keluarga Santoso menjelaskan, lautan manusia telah terlihat disepanjang jalan menuju rumah orang tua pria yang disebut Amerika Serikat (AS) dan pemerintah Indonesia sebagai tokoh Daulah Islam/Islamic State (IS/ISIS) di Indonesia itu. Tak hanya dijalanan, lautan manusia juga terlihat disekitar rumah orang tua Santoso dan ditempat pemakaman.
“Tadi sungguh terlihat bagaimana lautan manusia saat menyambut kedatangan dan mengiri jenazah Santoso aka Abu Wardah asy-Syarqi dirumah orang tuanya dan ke pemakaman,” jelas Robby kepada Manjanik.net pada Sabtu siang via pesan singkat.
“Meski disebut Tito (Kapolri –red) sebagai penjahat dan tak boleh dianggap sebagai pahlawan, namun lautan manusia yang hadir disini menjadi bukti kecintaan dan dukungan warga Poso begitu terlihat kepada Santoso dan keluarganya,” jelas Robby
Robby, salah satu warga Poso yang hadir dirumah keluarga Santoso menjelaskan, lautan manusia telah terlihat disepanjang jalan menuju rumah orang tua pria yang disebut Amerika Serikat (AS) dan pemerintah Indonesia sebagai tokoh Daulah Islam/Islamic State (IS/ISIS) di Indonesia itu. Tak hanya dijalanan, lautan manusia juga terlihat disekitar rumah orang tua Santoso dan ditempat pemakaman.
“Tadi sungguh terlihat bagaimana lautan manusia saat menyambut kedatangan dan mengiri jenazah Santoso aka Abu Wardah asy-Syarqi dirumah orang tuanya dan ke pemakaman,” jelas Robby kepada Manjanik.net pada Sabtu siang via pesan singkat.
“Meski disebut Tito (Kapolri –red) sebagai penjahat dan tak boleh dianggap sebagai pahlawan, namun lautan manusia yang hadir disini menjadi bukti kecintaan dan dukungan warga Poso begitu terlihat kepada Santoso dan keluarganya,” jelas Robby