Kapolri Jenderal Tito Karnavian di dekat Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016).
Media-Andesdi - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta pendemo tidak bergerak ke Gedung DPR/MPR RI.
Sebab, menurut Tito nanti di Istana Negara ada perwakilan dari
pendemo yang diizinkan masuk ke untuk menemui perwakilan pemerintah.
Tito mengklaim, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan para koordinator massa dan mereka sudah bersedia hanya melaksanakan demo dan orasi di depan Istana Merdeka.
"Nanti ada 25 orang delegasi yang masuk ke Istana, dan kemungkinan
besar akan diterima oleh Menkopolhukam (Wiranto), Mensetneg (Pratikno),
dan Menag (Lukman Hakim Saifuddin)," ujar Tito di depan Istana Negara,
Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Tito menambahkan, perwakilan dari DPR juga akan menemui perwakilan
pendemo di Istana Negara. Ia juga mengungkapkan, DPR telah mendukung
aksi demo ini. Sebagai wakil rakyat, anggota DPR telah mendorong agar pemerintah mendengarkan aspirasi massa.
"Sehingga rekan-rekan tidak perlu ke DPR. Karena kalau ke DPR selain
nanti akan menggagu lalu lintas, kasihan masyarakat yang lain," ucap
Tito.
Demonstrasi dilakukan untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena mengutip ayat suci saat
berdialog dengan warga di Kepulauan Seribu.
Aksi demonstrasi tersebut merupakan aksi lanjutan dari aksi yang pernah digelar pada 14 Oktober 2016 lalu.