Ramadhan 1435 hijriyah ini kembali
menjadi duka bagi warga Palestina. Pesawat-pesawat temput Zionis Israel
meraung-raung di angkasa Gaza sejak Senin dini hari dan kemudian
menjatuhkan bom-bom yang berdentum keras, meluluh lantakkan bangunan dan
menumbangkan ratusan korban; 40 lebih gugur, 300 lebih luka-luka.
Di tengah perjuangan keras warga dan
anak-anak Gaza untuk mempertahankan hidupnya, mimpi aneh lima orang
warga Palestina menjadi perbincangan banyak pengguna media sosial. Al kisah, di awal tahun ini, lima warga
Palestina yang tinggal di sekitar Al Quds bermimpi. Yang aneh, mimpi
mereka mirip, bahkan sama. Bahwa masjidil Aqsa, kiblat pertama umat
Islam dan masjid suci ketiga, akan dibebaskan orang-orang yang
sebelumnya tidak mereka kenal.
Wajah-wajah mujahidin itu agak asing
bagi mereka. Sebab wajah-wajah itu bukanlah wajah-wajah orang Palestina,
bukan pula wajah orang-orang timur tengah. Tetapi ada kesamaan; ada
aura wudhu yang menandakan bahwa mereka adalah umat Islam, orang-orang
yang beriman. Dari mimpi itu mereka kemudian menjadi tahu bahwa para
mujahid itu berasal dari Indonesia, sebuah negara berpenduduk muslim
terbesar di dunia.
Salah seorang diantara mereka merasa
heran, sebab ia belum pernah mendengar nama Indonesia dalam kehidupan
nyata. Padahal Indonesia adalah negeri muslim terbesar dan dalam mimpi
itu merekalah yang membebaskan Masjid Al Aqsa. Dalam mimpi itu, tampak muslim Indonesia
sangat banyak. Mereka tiba di Palestina dan bertempur melawan Israel.
Peperangan demi peperangan dimenangkan oleh muslim Indonesia itu. Mereka
tidak dapat dilawan. Hingga akhirnya, Israel pun takluk di tangan
wajah-wajah asing itu.
“Mereka (orang-orang Indonesia) itu
datang bagai air bah, mereka memenangkan peperangan demi peperangan dan
Israel akhirnya tunduk pada mereka,” kata salah seorang menceritakan
mimpinya saat bertemu secara kebetulan dengan orang yang bermimpi sama. Kisah mimpi ini telah dimuat di Nabawia dan Bersamadakwah pada Februari lalu, namun kini kembali ramai diperbincangkan dan di-share di media sosial.
Sebagaian orang tidak percaya dengan
mimpi aneh tersebut, sebagian lainnya percaya bahwa bisa jadi mimpi itu
benar adanya. Sementara lebih banyak lagi orang-orang yang tersentuh
dengan kabar mimpi tersebut dan menjadikannya sebagai motivasi untuk
mempersiapkan diri membela Palestina. “Semoga mimpi itu benar. Dan tidak ada
orang ketiga yang memang sengaja membuat mimpi itu ada. Jika pun ada,
ini menjadi PR bagi ummat Islam Indonesia yang memiliki ummat Islam
terbanyak di dunia,” kata Warlan Nasty mengomentari kabar mimpi
tersebut.
“saya memang kepingin menjadi syuhada di Palestina untuk menembus dosa-dosa saya yang membumbung tinggi,” tambah Zulfikar. “Insya Alloh jika Alloh mengizinkan saya
berazzam menjadi air bah itu, atau walaupun saya tidak diizinkan maka
harapan terbesar saya adalah anak keturunan saya yang menjadi bagian
dari air bah itu….” kata Abdullah.