Catatan :

PBB: 10 Ribu Orang Tewas dalam Konflik Yaman

Militer koalisi pimpinan Arab Saudi telah melakukan serangan di Yaman sejak Maret lalu.

- Laporan terbaru PBB menyebutkan sedikitnya 10 ribu orang tewas dalam konflik di Yaman yang telah berlangsung selama 18 bulan. Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dari laporan sebelumnya. Diberitakan Reuters, angka korban tewas terbaru ini diperoleh berdasarkan informasi resmi dari berbagai fasilitas medis di Yaman. Koordinator kemanusiaan PBB Jamie McGoldrick yang menyampaikan laporan ini mengatakan, korban tewas bisa lebih banyak karena beberapa wilayah di Yaman tidak memiliki fasilitas medis atau warga yang tewas terkubur puing dan tidak terdata. Konflik di Yaman bermula saat kelompok bersenjata Syiah Houthi yang dibekingi Iran dan pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh memberontak terhadap pemerintahan presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. 

Konflik ini kian panas setelah Presiden Hadi mendapatkan dukungan dari Arab Saudi yang langsung mengerahkan pasukan udara. Badan HAM PBB pekan lalu melaporkan, 3.799 warga sipil tewas terbunuh dalam konflik, dengan serangan udara koalisi Saudi bertanggung jawab atas 60 persen kematian tersebut. McGoldrick tidak mengetahui jumlah korban tewas dalam laporannya, namun dia menekankan konflik ini telah membuat tiga juta warga Yaman kehilangan tempat tinggal. Sekitar 200 ribu terpaksa mengungsi ke luar negeri. PBB mencatat, sekitar 900 warga Yaman yang mengungsi berniat kembali ke kampung halaman. Sekitar 14 juta dari 26 juta warga Yaman butuh bantuan makanan dan 7 juta di antaranya terancam krisis pangan. McGoldrick mengatakan, situasi warga Yaman kian tragis. "Bantuan kemanusiaan saja tidak bisa menyelesaikan masalah ini," kata dia. Perundingan damai yang digagas PBB berakhir awal bulan ini tanpa hasil. Negosiasi yang gagal terjadi karena pertempuran yang masih saja terjadi di Yaman.(CNN Indonesia)

Rumah Warga Indrajaya Hangus Terbakar

 PIDIE

- SIGLI - Rumah semi permanen milik ‎Nurdin Ibrahim (45) warga Gampong Mesjid Lamujong, Kecamatan Indrajaya, Pidie, Rabu (31/8/2016) sekira pukul 03.32 WIB, dini hari hangus terbakar. Api diduga berasal arus listrik pada alat masak di dapur.  Lidah api menyambar dinding kayu rumah. Tidak adanya korban jiwa dalam musibah menjelang Shalat Shubuh itu.

Keu‎chik Mesjid Lamujong, Razali SE, kepada Serambinews.com, Rabu (31/8/2016) mengatakan, peristiwa kebakaran rumah milik Nurdin Ibrahim saat keluarga tersebut masih terlelap tidur. Dalam hitungan menit api pun membesar. Beruntung Nurdin terbangun dan berhasil mengevakuasi istri dan anaknya dari amukan si jago merah. " Saat ini, TNI dari Koramil Indrajaya sedang membersihkan puing-puing rumah terbakar. Bantuan masa panik untuk korban kebakaran, hingga kini baru diterima dari Kodim ‎0102 Pidie," kata Razali.

Anggota PPS di Aceh Timur Dibogem


Media-Andesdi - IDI - Anggota PPS di Gampong Tanoh Anou, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, bernama Mustafa bin Abdullah (45) dipukul oleh timses bakal calon bupati Aceh Timur, Ridwan Abubakar alias Nektu, di kantor Camat Idi Rayeuk, Aceh Timur, Selasa (30/8/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto kepada Serambinews.com, Selasa malam, menyebutkan, Mustafa dipukul oleh timses Nek Tu berinisial SB alias Nago (34) warga Gampong Cot Keh, Kecamatan Peureulak. Kronologis kejadianya, jelas AKBP Rudi, berawal pada waktu itu, korban mengambil berita acara verifikasi faktual cabup dan cawabup jalur perseorangan di kantor camat Idi Rayeuk. Tapi waktu itu, di kantor camat itu, ada beberapa timses Ridwan Abubakar (Nek Tu).

Baca juga : Din Minimi: Pemerintah Aceh jangan Pikirkan Bendera Saja

“Timses Nek Tu itu, mengkonfirmasi kinerja korban selaku anggota PPS Gampong Tanoh Anou, yang dianggap telah mengintervensi masyarakat setempat dalam menentukan pilihan. Setelah timses itu menanyai korban, korban mengaku tidak ada membuat kesalahan, karena tidak senang dengan jawaban korban, lalu pelaku memukul korban di bagian muka sebelah kiri,” ungkap AKBP Rudi Purwiyanto. Paska kejadian itu, jelas AKBP Rudi, korban telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Idi Rayeuk, dengan laporan polisi : LP / 65 / VIII / 2016/SPKT,Tgl 30 Agustus 2016. ”Kita tetap memproses laporan tersebut sesuai prosedur. Namun, karena ini tindak pidana ringan kita akan kasih kesempatan bagi mereka untuk menyelesaikan secara damai sesuai qanun nomor 8 tahun 2009. 

Tapi kalau mereka tidak mau ya sudah, kita tetap akan memprosesnya sesuai prosedur,” ungkap AKBP Rudi. Kapolres menghimbau kepada semua pihak yang terkait dalam pelakasanaan Pilkada 2017 di Aceh Timur agar mengikuti peraturan yang berlaku. ”Semua pihak saya imbau untuk mengikuti tahapan Pilkada sesuai ketentuan yang berlaku.  Kalau terjadi, kecurangan di lapangan cukup dicatat dan dilaporkan ke Panwaslih. Tidak usah menggunakan kekerasan fisik, kalau terjadi kekerangan fisik, pasti ada pihak yang dirugikan, dan pasti akan ada yang akan dilaporkan,” ungkap AKBP Rudi. (*)

12 Tentara Filipina Tewas Dalam Baku Tembak dengan Kelompok Abu Sayyaf

 Ilustrasi tentara Filipina. 

Media-Andesdi - MANILA - Sedikitnya 12 tentara Filipina tewas dalam baku tembak dengan militan Abu Sayyaf di selatan negara itu. Juru bicara militer Filipina Filemon Tan pada Senin (29/8) mengatakan peristiwa ini terjadi di hari kelima serbuan militer ke markas militan. Menurut Tan, baku tembak antara tentara dan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS itu terjadi selama 1,5 jam di kota Patikul di pulau Jolo. "Pertempuran sangat sengit, kami kehilangan 12 orang. Ada kehilangan besar dari kedua kubu karena volume tembakan yang terjadi. Kami tidak tahu berapa orang musuh yang tewas, tapi diperkirakan lebih dari 30 orang," kata Tan.

Baca juga : Din Minimi: Pemerintah Aceh jangan Pikirkan Bendera Saja

Baku tembak terjadi setelah pasukan Filipina disergap militan Abu Sayyaf. Di antara yang tewas adalah seorang letnan muda. Sejak operasi militer darat dan udara Filipina dilancarkan Kamis lalu di Patikul, sudah lebih dari 20 pemberontak Abu Sayyaf yang tewas. Operasi ini dilancarkan usai Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan untuk "menghancurkan" kelompok militan. Abu Sayyaf yang telah berbaiat kepada pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi merongrong keamanan di Filipina selatan dengan melakukan penculikan dan pembunuhan. Tahun ini dua warga Kanada dieksekusi setelah pemerintah Justin Trudeau menolak membayar tebusan. Saat ini masih ada delapan warga Indonesia, delapan Filipina, lima Malaysia, seorang warga Belanda dan seorang Norwegia yang masih ditawan Abu Sayyaf.(CNN Indonesia)

Din Minimi: Pemerintah Aceh jangan Pikirkan Bendera Saja

 Bekas anggota Gerakan Aceh Merdeka Nurdin Ismail alias Din Minimi (kiri) bersama fasilitator perdamaian Aceh asal Finlandia, Juha Christensen. Presiden Jokowi menjamin akan memberikan amnesti kepada Din Minimi. (Istimewa) 

Media-Andesdi - IDI - Nurdin Ismail alias Din Minimi, meminta Pemeirntah Aceh agar tidak memikirkan bendera saja, tapi terlebih dulu memikirkan nasib masyarakat Aceh yang saat ini masih dalam kemiskinan. “Pemerintah Aceh, bek semike bendera Aceh mantong. Saat ini, masyarakat Aceh belum perlu bendera, kalau bendera disahkanpun masyarakat Aceh masih banyak yang lapar,” ungkap Din Minimi, menyikapi pernyataan Ketua Komite Mualimin Aceh (KMA) Tgk Zulkarnaini bin Hamzah (Tgk Ni) tentang bendera Aceh yang dimuat di Serambi halaman 1 edisi 30 Selasa Agustus 2016. Yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Aceh saat ini, kata Din Minimi, tentang nasib anak-anak yatim, fakir miskin, janda korban konflik, dan eks kombatan GAM, yang saat ini mereka bahkan tidak mendapatkan hidup yang layak.

Baca juga : Jibom Amankan Bom Sisa Konflik di Pidie

Termasuk pengangguran di Aceh saat ini semakin banyak dan tidak memiliki lapangan pekerjaan. “Tolong siapapun yang menjadi Gubernur Aceh ke depan, pikirkanlah nasib anak-anak yatim, fakir miskin, janda korban konflik, eks kombatan GAM, dan pengangguran. Masyarakat saat ini sudah bosan dengan janji-janji Pilkada calon gubernur maupun bupati yang kenyataannya tidak dipenuhi,” ungkap Din Minimi. Padahal jika, pemimpin di Aceh serius memperhatikan nasib rakyatnya, dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki Aceh pasti dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. “Saya berharap ke depan di Aceh tidak ada lagi kericuhan yang terjadi. Siapapun gubernur dan bupati yang terpilih itu merupakan pilihan rakyat Aceh, semoga ke depan pemimpin kita dapat lebih serius memperhatikan kesejahteraan rakyatnya,” pinta Din Minimi. (*)

 Sumber: Serambi Indonesia

Pemerintah Siapkan 10 Bus untuk Safari Wukuf bagi Jemaah Sakit dan Berhalangan

Ribuan umat Islam shalat berjamaah di Masjid Namira, Padang Arafah, dekat kota suci Mekah, Saudi Arabia, 23 September 2015. Umat Islam berkumpul di Padang Arafah pada puncak ibadah haji, tepatnya 9 Dzulhijjah pada penanggalan Islam 

 
Media-Andesdi - MEKKAH - Pemerintah Indonesia menyiapkan 10 bus dan ambulans untuk melakukan safari wukuf bagi jemaah haji yang sakit dan tidak bisa mengikuti ibadah wukuf di Padang Arafah. "Ada 10 bus yang disiapkan, empat bus untuk safari wukuf dengan cara berbaring bagi jemaah yang memang harus tidur dan sisanya enam bus untuk jemaah yang masih bisa duduk," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihantono di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Arab Saudi, Selasa (30/8/2016).Anung mengatakan, bus yang diperuntukkan bagi pasien yang harus dibawa dalam kondisi berbaring akan diatur kapasitasnya untuk empat hingga delapan pasien per bus.

"Tergantung kegawatan masing-masing," kata dia, merujuk pada keperluan untuk menyertakan peralatan yang diperlukan pasien. Ambulans, kata dia, akan diperuntukkan safari wukuf bagi pasien dengan tingkat kegawatan khusus yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat ditempatkan dalam bus."Safari wukuf dengan ambulans diberikan pada jemaah, sampai batas tertentu," ujarnya. KKHI bekerja sama dengan pihak kesehatan Arab Saudi untuk menentukan pasien-pasien yang bisa diberangkatkan mengikuti safari wukuf, termasuk pasien ICU (intensive care unit).Para pasien di dalam setiap bus dan  ambulans itu akan didampingi oleh pembimbing ibadah untuk memastikan kelengkapan ibadah mereka.

Sementara itu bagi pasien yang bahkan tidak mampu untuk menjalani safari wukuf maka pemerintah akan melakukan badal haji atas nama yang bersangkutan sebagaimana jemaah yang meninggal dunia sebelum puncak ibadah wukuf di Arafah. Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Eka Jusup Singka menjelaskan bahwa tidak semua pasien dapat melakukan safari wukuf. "Pasien-pasien yang kesadarannya telah menurun, sudah tidak mampu mengenal dirinya atau mengingat keberadaannya, secara ibadah juga tidak bisa, jadi akan dibadalkan," kata Eka. Pasien-pasien itu, menurut dia, jika diberangkatkan justru menimbulkan potensi kerawanan. "Kalau koma misalnya, bagaimana juga bisa ibadah," tuturnya.

Namun, tambah dia, pasien-pasien dengan kondisi kesadaran baik akan selalu dapat diberangkatkan safari wukuf, misalnya pasien patah tulang ataupun pascaoperasi untuk diabetes melitus. "Bagaimana pun juga selain mensukseskan ibadah kita juga harus memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan," ucapnya.Safari wukuf adalah kegiatan membawa jemaah haji yang sakit di Arab Saudi menuju ke Padang Arafah dengan alat transportasi yang layak. Di Padang Arafah alat-alat transportasi itu akan berhenti sejenak sebelum kemudian kembali ke KKHI. Sementara itu data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) pada Selasa (30/8) pukul 08.00 waktu Arab Saudi mencatat bahwa total 800 jemaah menjalani rawat inap dan 958 jemaah menjalani rujukan.

Jibom Amankan Bom Sisa Konflik di Pidie


Media-Andesdi - SIGLI - Tim penjinak bom (Jibom) Satuan‎ Brimob Polda Aceh mengamankan bom rakitan seberat 20 kg yang ditanam di ruas jalan Garot - Glee Gapui, tepatnya di Gampong Kubang, Kecamatan Indrajaya, Pidie, Minggu (21/8/2016) sekira pukul 16.30 WIB. Jibom juga ‎mengamankan sembilan botol yang ditanam satu lubang dengan bom tersebut. Bom sepanjang 20 centimeter itu diduga peninggalan masa konflik Aceh. 


Kapolres Pidie, AKBP M Ali Kadhafi, melalui Kapolsek Indrajaya, AKP Aiyub, kepada Serambinews.com, Minggu (21/8/2016) mengatakan, diketahuinya bom yang ditanam di badan jalan Garot menghubungkan Glee Gapui, Kecamatan Indrajaya berawal dari laporan warga. Kata Aiyub, dirinya bersama anggota melakukan pengecekan ke lokasi bom ditanam, ternyata ditemukan lubang yang di dalamnya bom. "Saya melaporkan kepada Pak Kapolres. Kemudian didatangkan satu regu Jibom Brimob Polda untuk mengamankan bom tersebut," katanya.

Bebaskan WNI yang Disandera Abu Sayyaf, Pemerintah Indonesia Harapkan Bantuan Filipina

 Militan Abu Sayyaf di Pulau Jolo, selatan Filipina. 
 
Media-Andesdi - JAKARTA - Pemerintah Indonesia masih mengharapkan bantuan otoritas Filipina dalam membebaskan delapan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf. Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M Fachir menyatakan bahwa proses pembebasan WNI dari Abu Sayyaf sulit dilakukan tanpa bantuan pemerintah setempat. Hal ini disebabkan kasus penyanderaan WNI tersebut terjadi di dalam wilayah teritori Filipina. "Lagi-lagi kita harus maklumi sejak awal bahwa ini terjadi di negara sahabat yang tentu saja akan memberikan bantuan sebajk-baiknya untuk menangani persoalan ini. Karena tidak mungkin kita akan melakukan tanpa bantuan pemerintah setempat," ujar Fachir di Atrium Senayan City, Jakarta Pusat, Jakarta, Minggu (21/8/2016).

Fachir melanjutkan, pemerintah Indonesia masih tetap melakukan komunikasi secara intensif dengan otoritas Filipina untuk menyelamatkan WNI yang disandera. "Kami juga sama pendekatannya, pendekatannya bahwa kami harus selalu mengintensifkan komunikasi dengan otoritas setempat," ucap Fachir. Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan, dua dari 11 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, berhasil melarikan diri. Dua WNI tersebut, yakni bernama Sofyan dan Ismail. Sofyan kini berada di Zamboanga, sementara Ismail berada di Sulu. Keduanya sudah berada di otoritas Filipina dan tengah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan proses pemulangan dua warga negara Indonesia yang berhasil bebas dari penyanderaan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina. Menurut Retno, Duta Besar RI untuk Filipina di Manila sejak kemarin sudah berada di kota Zamboanga untuk bertemu dan memastikan kondisi dua WNI tersebut.
Hingga saat ini, masih terdapat delapan WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf di Selatan Filipina sejak Juni 2016.

Foto Bocah Suriah Berdarah-darah Jadi Perhatian Dunia


Media-Andesdi - ALEPPO - Dunia kaget melihat foto dan video di Internet yang menunjukkan seorang anak laki-laki Suriah dengan pandangan kosong dan berdarah-darah di kota Aleppo Suriah utara. Bahkan, video dan foto anak laki-laki tengah duduk dan tampak linglung dan berdarah dalam sebuah ambulans dibagikan secara luas melalui media sosial, itu telah menimbulkan kekagetan dan kemarahan di seluruh dunia. Omran Daqneesh, lima tahun, diselamatkan hari Rabu (17/8/2016) dari reruntuhan sebuah bangunan yang hancur dalam serangan udara.

Gambar video itu menunjukkan dirinya yang tengah duduk diam, pandangan kosong dengan wajah berdarah, di bagian belakang sebuah ambulan. Orang-orang di seluruh dunia memasang pesan di media sosial seperti “Jangan ada lagi korban anak-anak” dan “Para pemimpin dunia harus mengambil tindakan”. Sebuah kelompok hak asasi manusia di Suriah menyatakan sejak 2011 lebih dari 14.000 anak-anak tewas akibat pertempuran di Suriah. Sebuah LSM internasional Save the Children mengeluarkan pernyataan yang menyerukan gencatan senjata segera di Suriah. Disebutkan bahwa banyak anak-anak dibom dan tewas di Suriah dalam beberapa pekan terakhir. LSM ini menggarisbawahi bahwa anak-anak yang cidera ini tidak bisa mendapatkan perawatan.


Rusia Berlakukan Genjatan Senjata

Menyusul kecaman dari seluruh dunia, kini sekutu utama Presiden Bashar Assad, Rusia, mengaku siap memberlakukan “jeda kemanusiaan” selama 48 jam mulai pekan depan. Keputusan tersebut diambil setelah muncul himbauan dari Perserikatan Bangsa Bangsa dan Uni Eropa untuk mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Aleppo. Perang di kota terbesar kedua Suriah itu memanas sejak aliansi jihadis Islam dan pemberontak melancarkan serangan besar untuk melonggarkan kepungan tentara pemerintah, 31 Juli lalu. Namun kendati ratusan nyawa melayang, kedua pihak gagal membukukan hasil signifikan.Beberapa pekan silam pemerintah Suriah berjanji memberlakukan gencatan senjata secara berkala untuk menjamin pengiriman bantuan buat penduduk sipil. (NHK/BBC/The Independent)

Gara-gara Berbeda Foto, Suami Istri Ini Gagal Berangkat ke Tanah Suci


 Media-Andesdi - MEUREUDU - Hanya gara-gara berbeda pemasangan foto indentitas di paspor dan visa, dua Jamaah Calon Haji (JCH) asal Gampong Muko Kuthang, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, gagal berangkat bersama kloter sembilan menuju Saudi Arabia. Kedua JCH yang gagal atau ditunta keberangkatan itu masing-masing Zainal Abidin bin Abdul Wahab (53) dan istrinya Habsah binti M Amin (45). Belakangan terungkap, gagalnya keberangkatan pasangan suami istri itu, hanya disebabkan kesalahan pada pemasangan pashfoto indentitas sang suami, Zainal Abidin, antara foto pada visa berdeda dengan yang di paspor. 

Dikarenakan suami dinyatakan gagal berangkat, maka sang istripun keberatan diberangkatkan bergabung dalam kloter sembilan dan lebih memilih urung berangkat. Ia, tetap komit ingin berangkat secara bersamaan. "Ini dikarenakan kesalahan teknis pada visa milik Zainal Abidin,"sebut Kasi Haji Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Pidie Jaya Mukhlis‎ kepada Serambinews.com, Minggu (21/8/2016). Menurut Mukhlis, untuk pasutri tersebut, pihaknya akan diberangkatkan dengan kloter sembilan, namunsampai saat ini belum dapat dipastikan dikarenakan masih menunggu konfirmasi. "Yang jelas, keteledoran ini bukanlah kesalahan pihak petugas haji di Kemenag Pijay melainkan, terjadi di Kedutaan Arab Saudi," ujarnya.

Sumber: Serambi Indonesia

Dua Zat Kimia Penyebab Kanker Ditemukan pada Rokok Elektrik


Media-Andesdi - Siapa bilang rokok elektrik lebih sehat dan tidak berbahaya? Dua zat kimia penyebab kanker ditemukan pada rokok elektrik. Walau selama ini dipercaya sebagai alternatif dari rokok konvensional yang penuh racun, baru-baru ini peneliti membuktikan bahwa rokok elektrik ternyata sama berbahayanya dengan rokok biasa. Dua zat penyebab kanker yang kita bicarakan ini adalah propylene oxide dan glycidol. Dua zat kimia tersebut telah ditemukan pada rokok elektrik atau vapour. Jika digunakan, ternyata rokok elektrik melepaskan zat kimia yang berbahaya itu. Hasil penelitian ini dilaporkan oleh tim peneliti dari Lawrence Berkeley National Laboratory. Mereka mengatakan bahwa emisi zat-zat kimia yang berbahaya tersebut bisa sangat variatif tergantung dari peralatan rokok elektrik yang digunakan.

Peneliti berkata, rokok elektrik yang murah melepaskan lebih banyak zat kimia yang menyebabkan kanker tersebut. Lara Gundel, salah satu dari tim peneliti, juga berkata bahwa makin lama rokok elektrik digunakan pada satu waktu tanpa jeda, makin banyak pula zat kimia yang dilepaskan. Salah satu peneliti lain yang bernama Huga Destaillats berkata bahwa banyak orang menganggap rokok elektrik dapat digunakan sebagai pengganti rokok konvensional karena tidak beracun. Anggapan itu harus diubah karena kalau sedikit lebih baik dari rokok konvensional, bukan berarti rokok elektrik tidak beracun. Rokok elektrik sebaiknya hanya digunakan oleh orang-orang yang masih belum bisa lepas sepenuhnya dari rokok konvensional.

 Sumber: Tribunnews

MENGEJUTKAN : Hal-hal ini yang Mungkin Terjadi Bila Harga Rokok Jadi Naik


Media-Andesdi - Bila memang wacana kenaikan harga rokok akan direalisasikan, maka tak ayal hal ini akan membuat kontroversi. Hal ini telah dijadikan agenda pemerintahan Presiden Jokowi, yang mengambil keputusan tegas dengan menaikkan harga rokok. Sekilas pandangan, harga rokok yang dibawah 20.000 membuat anak-anak, mahasiswa, dan orang kurang mampu tidak pikir 2 kali untuk membelinya. Ini membuat keputusan untuk menaikkan harga rokok menjadi 50.000 per bungkus. Jika tidak berubah, keputusan ini akan direalisasikan bulan September tahun ini.

Semoga apa yang diharapkan oleh pemerintah yaitu mengurangi jumlah perokok di Indonesia bisa terwujud. Karena 72 persen diantara perokok akan memilih berhenti jika harga rokok dinaikan menjadi 50.000. Mungkin itulah menurut survei pemerintah, namun mungkin akan banyak pula yang pro dan kontra akan hal ini. Macam-macam kemungkinan pun akan terjadi bila wacana ini benar-benar direalisasikan.

1. Makin terjadinya kesenjangan sosial
Dengan harga rokok yang merakyat memang tak dipungkiri banyak mahasiswa maupun anak sekolah yang mampu membeli barang ini. Namun sadarkah kita semua, bila harga rokok naik akan terlihat kontras mereka yang mampu secara finansial dan yang kurang mampu. Hal inipun akan mengurangi rasa kebersamaan orang-orang yang selama ini menghisap rokok karena alasan bisa ngobrol dengan teman. Bila tidak percaya tanya kepada orang-orang disekitar anda, mereka merokok alasanya apa. Dan 50% lebih karena kebersamaan. Miris memang, kebiasaan buruk dijadikan alasan untuk kebersamaan.


2. Makin bertambah angka kemiskinan
Pernah anda bertanya kepada seorang pencandu rokok kenapa mereka sulit bahkan tak bisa berhenti dari kebiasaanya itu? Bila anda tahu alasanya, sangat sepele bagi kita. Karena mereka kecanduan, ya wajar saja kecanduan. Memang kandungan orang adalah narkoba yang mempunyai kadar sedikit, meskipun begitu akan timbulkan kecanduan. Bisa kan anda bayangkan, saat buruh pabrik dengan gaji per hari 100 ribu. Karena kecanduan rokok, maka kebutuhanya adalah rokoklah yang diutamakan. Nah bagaimana dengan kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anaknya? Apa tidak semakin bertambah miskin rakyat kita ini?

3. Akan semakin banyak pertengkaran dalam rumahtangga
Hal ini tentunya jelas relasinya dengan no 2 diatas. Semakin para suami menuruti nafsunya untuk membeli rokok, semakin pula keadaan ekonomi mereka melemah. Bisa anda survei, pertengkaran rumah banyak yang terjadi karena alasan ekonomi. Hal ini sangat banyak terjadi, meski tak ditampik mereka yang berkelimpahan pun juga mempunyai masalah dalam rumahtangga.

4. Akan lebih banyak perokok pasif
Dipandang secara sederhana saja, bila mereka tidak mampu beli yang ngikut hisap dari asap buangan para perokok saja. Meski terdengar konyol. Lihat saja nanti, karena mereka merasa mampu beli rokok, akan lebih banyak para user rokok baru yang merokok hanya karena ingin tunjukan bahwa mereka mampu beli rokok.


5. Para pemilik perusahaan rokok semakin diuntungkan
Untuk yang satu ini jelas bukan? Karena harga dinaikkan dengan kualitas yang sama. Para pemilik perusahaan rokok ini akan mendapat margin keuntungan yang lebih besar. Sudah titik.

6. Positifnya : Negara lebih banyak tambahan devisa
Ini positifnya, dengan agenda pemerintah seperti ini. Sudah menjadi hal wajar harusnya para pemilik perusahaan rokok ini memberikan pajak yang lebih kepada pemerintah. Bila anda sendiri, bagaimana bila memang benar harga rokok ini benar direalisasikan untuk naik harga? Apakah anda salah satu penghisap rokok? Atau pro dengan wacana ini?

Meski Berada di Arab Saudi, 10 Ribu Lebih Warga India Ini Krisis Makanan, Ini yang Terjadi

Media-Andesdi - Sungguh miris nasib warga India di Arab Saudi ini. Arab Saudi yang terkenal dengan negeri yang kaya, tapi ada warga dari Negara lain yang untuk makan saja mereka susah. Dikabarkan lebih dari 10 ribu warga India yang terkena PHK di Arab Saudi dilaporkan tengah menghadapi krisis makanan. Informasi ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) India, Sushma Swaraj. Menurut Swaraj, jumlah besar warga India kehilangan pekerjaan di Arab Saudi. Situasi ini mengakibatkan mereka tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan, demikian dilansir BBC, Senin (1/8/2016).

Menghadapi situasi ini, masyarakat India di Jeddah serta pemerintah mendistribusikan makanan kepada warga India yang membutuhkan. Pemecatan ribuan warga India ini seiring dengan melambatnya laju ekonomi Arab Saudi akibat harga minyak terus merosot.  Swaraj mengimbau agar tiga juta masyarakat India di Arab Saudi dapat membantu warganya yang sedang membutuhkan makanan. Selain itu, Swaraj juga memastikan warga India yang terkena PHK tidak akan kekurangan makanan.

Baca Juga :Apa Pendapat Anda Bila Harga Sebungkus Rokok Lebih dari Rp 50.000?

Untuk mengatasi masalah ini, seorang menteri telah diterbangkan menuju Arab Saudi. Krisis makanan ini menyebabkan ribuan pekerja India minta dikembalikan ke negara asal. Konsulat India di Jeddah telah mendistribusikan lebih dari 15 ribu kilogram makanan dengan bantuan warga negara India di kota. Kedutaan di Riyadh juga telah diminta agar mendistribusikan makanan sebanyak yang mereka mampu.  Berdasarkan laporan dari Pemerintah India, 800 pekerja mereka telah kehilangan pekerjaan di Saudi Oger, perusahaan konstruksi besar Saudi-Lebanon. Menurut Arab News, ratusan karyawan Saudi Oger mengaku belum menerima gaji selama tujuh bulan.

Wah, begitu banyak pekerja asal India di Arab Saudi, hingga dari ratusan pekerja yang di PHK dan beberapa ratus yang belum terima gaji, namun yang mengalami krisis makanan hingga puluhan ribu jiwa disana. Semoga negeri kita tak hanya handal dalam meyuplai tenaga kerja dan terus menggalakan usaha di dalam negeri baik skala kecil hingga besar agar dapat memberikan banyak manfaat kepada bangsa ini.

Harga Rokok Naik 50.000 Mulai Bulan September


Pak Jokowi mengambil keputusan tegas. Harga rokok yang dibawah 20.000 membuat anak-anak, mahasiswa, dan orang kurang mampu tidak pikir 2 kali untuk membelinya. Ini membuat keputusan untuk menaikkan harga rokok menjadi 50.000 per bungkus.


Jika tidak berubah, keputusan ini akan direalisasikan di bulan depan, yaitu bulan September 2016. Semoga apa yang diharapkan oleh pemerintah yaitu mengurangi jumlah perokok di Indonesia bisa terwujud. Karena 72 persen diantara perokok akan memilih berhenti jika harga rokok dinaikan menjadi 50.000. Jadi bagaimana menurut kalian, jika tidak ada manfaatnya baiknya ditinggalkan. Maka kini rokok akan menjadi barang yang mewah dan masyarakat akan pikir 2 kali untuk membelinya.
 

Apa Pendapat Anda Bila Harga Sebungkus Rokok Lebih dari Rp 50.000?

Media-Andesdi - Tak dapat dipungkiri bahwa rokok adalah satu penyumbang terbesar devisa Negara, maka dari itu barang yang satu ini tetap beredar luas dengan harga yang relative murah bila dibandingkan dengan pendapatan rata-rata masyarakat. Hal ini dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah perokok di Indonesia. Dengan harga rokok di bawah Rp 20.000, orang yang kurang mampu dan anak-anak usia sekolah tidak keberatan mengeluarkan uang untuk membeli rokok dengan harga semurah itu menurut mereka. Apalagi diwarung-warung kecil para pedagang juga menjual rokok ini secara eceran atau dijual perbatang.

Untuk itu, menurut Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, harga rokok seharusnya dinaikkan setidaknya menjadi dua kali lipat.Dengan menaikkan harga rokok, dapat menurunkan prevalensi perokok, terutama pada masyarakat yang tidak mampu," ujar Hasbullah dalam acara 3rd Indonesian Health Economics Association (InaHEA) Congress di Yogyakarta, dikutip dari kompas. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Hasbullah dan rekannya, sejumlah perokok pun akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan dua kali lipat. Survei dilakukan terhadap 1.000 orang melalui telepon dalam kurun waktu Desember 2015 sampai Januari 2016. "Sebanyak 72 persen bilang akan berhenti merokok kalau harga rokok di atas Rp 50.000," ungkap Hasbullah.

Hasil studi juga menunjukkan, 76 persen perokok setuju jika harga rokok dan cukai dinaikkan. Hasbullah mengatakan, strategi menaikkan harga dan cukai rokok pun sudah terbukti efektif menurunkan jumlah perokok di beberapa negara. Harga rokok di Indonesia memang paling murah dibanding negara lain. Di Singapura, misalnya, harga sebungkus rokok bisa mencapai Rp 120.000. Di Indonesia, hanya Rp 12.000 sudah bisa mendapat satu bungkus rokok.Tingginya jumlah perokok di Indonesia meningkatkan beban ekonomi karena banyak masyarakat yang sakit-sakitan. Sedangkan peningkatan harga rokok dan cukai pun bisa meningkatkan pendapatan negara. Pendapatan itu bisa digunakan untuk kesehatan.

"Kalau rokok dinaikkan dua kali lipat jadi Rp 50.000, paling tidak ada tambahan dana 70 triliun untuk bidang kesehatan," lanjut Hasbullah. Menurut Hasbullah, butuh keberanian Presiden Joko Widodo untuk menaikkan harga dan cukai rokok. Hasbullah pun berencana bertemu Menteri Keuangan yang baru dilantik, Sri Mulyani, dalam waktu dekat untuk membahas hal ini. Kalau menurut pendapat pribadi anda, apakah dengan dinaikkan harga rokok akan mempengaruhi berkurangya jumlah perokok di Indonesia? Ataukah malah menambah jumlah perokok?  Dikarenakan mereka merokok mungkin butuh sebagai gaya dan gengsi. Atau juga malah menimbulkan masalah baru di masyarakat kita? Karena biaya untuk kebutuhan pokok tersisihkan gara-gara para suami lebih mementingkan untuk membeli rokok?

Prajurit TNI Dibekali Ilmu Jurnalistik

Davi Abdullah, nara sumber dari Kompas TV Aceh, menyampaikan materi teknik pengambilan gambar visual dan proses editing pada pelatihan yang diikuti 60 anggota TNI se-Aceh, di Media Center Kodam Iskandar Muda, Neusu, Banda Aceh, Jumat (12/8).

Media-Andesdi - BANDA ACEH - Prajurit TNI dari seluruh satuan di jajaran Kodam Iskandar Muda (IM), mengikuti pelatihan jurnalistik tentang teknik dasar pengambilan gambar video, editing hingga ke proses video itu layak ditayangkan, Jumat (12/8). Pelatihan yang berlangsung tiga hari, Kamis-Sabtu (11-13/8) itu, diselenggarakan oleh Penerangan Kodam Iskandar Muda (Pendam IM), di Media Center Iskandar Muda, Jalan Nyak Adam Kamil, Neusu Jaya, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

Baca Juga : Jurnalis Aceh Kecam Oknum TNI AU di Medan

Kapendam IM, Kolonel Inf Mahfud mengatakan, pelatihan itu diikuti 60 prajurit yang tujuannya untuk memperkenalkan teknik-teknik pengambilan gambar visual, proses editing, sampai karya video tersebut layak digunakan baik sebagai kosumsi di satuannya masing-masing maupun keperluan yang lebih luas. “Pelatihan ini dimaksudkan agar para prajurit mengerti dan memahami, sehingga hasil karya yang dihasilkan layak ditayangkan baik di internal satuannya maupun ke media massa. Harapannya ilmu yang diperoleh itu dapat ditransfer kepada prajurit lain di satuannya,” ungkap Kolonel Mahfud.

Pelatihan itu menghadirkan pemateri dari Associate Produser Kompas TV Aceh, Davi Abdullah. Dalam pemaparannya Davi mengungkapkan para prajurit TNI dibekali materi tentang videografi, seperti mengubah jenis file video yang telah ditransfer, (video converting), mengolah file suara sesuai kebutuhan durasi dan efek film atau audio editing. Bukan hanya itu saja, semua hal yang berkenaan dengan materi pelatihan itu akan diberikan, dipadukan antara teori dan praktik sampai kepada proses menyimpan project menjadi berbagai file video (rendering).(mir)

Jurnalis Aceh Kecam Oknum TNI AU di Medan

Jurnalis dari berbagai media melakukan aksi solidaritas dengan orasi dan doa bersama terhadap wartawan korban kekerasan oknum aparat TNI AU Soewondo, Medan di Banda Aceh, Aceh, Jumat (19/8). Jurnalis mengecam kekerasan serta arogansi aparat TNI AU Soewondo terhadap jurnalis yang melaksanakan tugas jurnalistik dan mendesak pengusutan kasus kekerasan itu secara tuntas.
 
Media-Andesdi - BANDA ACEH - Para jurnalis di Banda Aceh yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), mengecam pemukulan yang dilakukan oknum TNI AU di Medan terhadap dua wartawan, Senin (15/8). Kecaman itu disuarakan dalam aksi demo yang dilancarkan puluhan jurnalis Jumat (19/8) pagi, di jalan depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Hal serupa juga dilaksanakan oleh para jurnalis yang ada di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. “Pemukulan dua wartawan saat bertugas, menambah deretan kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia. Tindakan itu tidak bisa ditolerir dan harus diusut tuntas,” kata koodinator aksi, Afifuddin dalam aksinya Jumat kemarin di Banda Aceh.

Baca Juga : Prajurit TNI Dibekali Ilmu Jurnalistik


Ia mengatakan tindak kekerasan yang dipertontonkan oknum TNI AU dengan memukul wartawan yang bertugas saat itu, melanggar Pasal 18 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Dalam pasal itu disebutkan setiap orang yang melawan hukum dengan menghambat atau menghalang-halangi pekerjaan jurnalis dikenakan hukuman 2 tahun penjara atau denda Rp 500 juta. “Para jurnalis di Banda Aceh, meminta pelaku diseret ke meja hijau. Kami juga minta Presiden RI dan Panglima TNI turun tangan mengusut tuntas kasus ini dengan pengharapan kasus serupa tidak terulang lagi ke depan,” sebutnya. Ketua IJTI Aceh, Didik Ardiansyah mengharapkan kasus kekerasan terhadap wartawan itu jangan didiamkan dan meminta pelaku kekerasan dari oknum TNI AU itu segera diseret ke pengadilan.

Aksi damai jurnalis di Banda Aceh itu, ikut dibawa sejumlah poster kecaman terhadap tindakan TNI AU di Medan tersebut. Dari sejumlah poster itu bertuliskan ‘Bukakanlah pintu hati TNI AU ya Allah,’ selanjunya, ada juga tulisan ‘Pak TNI AU, kami wartawan, bukan Pokemon’. Lalu poster lainnya bertuliskan ‘Jangan bunuh kami. Pecat mereka yang terlibat dalam aksi kekerasan terhadap jurnalis.’Demo yang ikut melibatkan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) itu mendapat pengawalan Polisi. Para wartawan di Banda Aceh ini mengakhir aksi tersebut dengan membacakan doa bersama.(mir)

Tronton Menimpa Kedai, Suami Istri Tewas

Truk tronton nomor polisi BL 8898 AQ menimpa rumah warga yang berada di pinggir jalan Medan- B Aceh, SimpangSeumadam Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, Jumat (19/8). Dalam musibah itu pasangan suami istri, Jamalis (40) dan Ani (38) warga Dusun Sejahtera, Desa Seumadam, tewas ditempat, sementara anaknya mengalami luka. 

Media-Andesdi - KUALASIMPANG - Pasangan suami istri yang sedang tertidur lelap dalam kedai di pinggiran Jalan Nasional Medan-Banda Aceh, Simpang Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang tewas di tempat ketika sebuah truk tronton terbalik dan menimpa bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal mereka, Jumat (19/8) tengah malam.

Wakapolres Aceh Tamiang, Kompol Wahyudi Sabhara SH SIK melalui Kasat Lantas AKP Al-Mahdi kepada Serambi, Jumat (19/8) mengatakan, musibah berawal ketika truk tronton BL 8898 AQ yang dikemudikan Ijal (30), warga Dusun Meunasah Keutapang, Kabupaten Pidie sedang melaju dari arah Banda Aceh ke Medan.

Sesampai di tikungan tak jauh dari Simpang Seumadam, sopir truk tronton banting setir ke kanan karena di sisi kiri jalan ada L-300 pikap yang sedang berhenti membeli sesuatu di warung. Namun, saat banting setir ke kanan ternyata dari arah berlawanan juga melaju truk tronton. Untuk menghindari tabrakan ‘laga kambing’, Ijal secepatnya membanting kembali setir ke kiri hingga menghantam bagian belakang pikap L-300.

Setelah menabrak bagian belakang pikap, tronton oleng dan terbalik menimpa sebuah kedai di pinggir jalan. Di dalam kedai itu, satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak sedang tertidur pulas. Pasangan suami istri yang meninggal dunia akibat kedai ditimpa tronton adalah Jamalis (40) dan Ani (38), warga Dusun Sejahtera, Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Sedangkan dua anak mereka, Johan Syahputra (12) dan Hokmika Puli Setyo (10) luka berat dan masih dirawat di RSUD Tamiang. Selain itu, dua awak truk dilaporkan mengalami luka ringan.(md)

Ketua DPR Setuju Wacana Kenaikan Harga Rokok Jadi Rp 50.000 per Bungkus

 Ketua DPR Ade Komarudin 
 
Media-Andesdi , JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin setuju dengan wacana kenaikan harga rokok yang rencananya akan naik hingga Rp 50.000 per bungkus. Menurut Ade, wacana tersebut sekaligus dapat mengurangi kebiasaan masyarakat agar tidak lagi merokok. Rokok, kata Ade, merupakan musuh bangsa yang sudah disadari semua orang. "Saya setuju dengan kenaikan harga rokok," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/8/2016). "Tentu kalau bisa makin hari dikurangi," ujarnya. Di samping itu, lanjut Ade, pendapatan negara juga otomatis akan bertambah jika harga rokok dinaikkan. Kenaikan harga rokok juga akan membantu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada masa mendatang. 

Pemerintah mengaku mendengarkan usulan kenaikan harga rokok menjadi Rp 50.000 per bungkus.
Oleh karena itu, pemerintah akan kaji penyesuaian tarif cukai rokok sebagai salah satu instrumen harga rokok. "Cukai rokok belum kami diskusikan lagi, tetapi kami kan biasanya setiap tahun ada penyesuaian tarif cukainya," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (17/8/2016). Selama ini, harga rokok di bawah Rp 20.000 dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah perokok di Indonesia. Hal tersebut membuat orang yang kurang mampu hingga anak-anak sekolah mudah membeli rokok.

Diduga Terkait Fethullah Gulen, Polisi Turki Tangkap Mahasiswi Aceh

Saat aparat keamanan melakukan penangkapan di salah satu rumah yang dikelola Yayasan Gulen, kedua mahasiswi ada di rumah tersebut.
 
Media-Andesdi - Dua mahasiswi Indonesia yang menempuh studi di Turki ditangkap aparat setempat setelah ada kecurigaan mereka terkait dengan Fethullah Gulen, sosok yang disebut pemerintah Turki sebagai penggerak upaya kudeta. Kedua mahasiswi tersebut ditangkap di rumah tinggal mereka di Kota Bursa, Turki, pada 11 Agustus lalu. Mahasiswi pertama dengan inisial DP berasal dari Demak, Jawa Tengah. Seorang lainnya, dengan inisial YU, berasal dari Provinsi Aceh. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan penyelidikan terhadap keduanya masih berlangsung.
"Saat ini mereka masih diinvestigasi sejauh mana mereka dicurigai terlibat gerakan Gulen. Namun sampai saat ini belum ada konfirmasi atau indikasi keterlibatan mereka dalam kelompok Gulen," kata Arrmanatha.

Keduanya, menurut Arrmanatha, merupakan mahasiswi yang mengenyam pendidikan di Turki berkat beasiswa dari sebuah lembaga swadaya masyarakat asal Turki bernama Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association atau PASIAD. "Kita juga telah memanggil charges d affaires Turki di Indonesia untuk menyampaikan penahanan WNI kita di Turki yang kebetulan mendapat beasiswa PASIAD," kata Arrmanatha. Klarifikasi penangkapan Secara terpisah, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan Kedutaan Besar RI di Ankara belum mendapat pemberitahuan resmi mengenai tuduhan yang dijatuhkan kepada kedua mahasiswi. "Diperoleh penjelasan bahwa semula keduanya tidak termasuk target penangkapan.

Namun saat aparat keamanan melakukan penangkapan di salah satu rumah yang dikelola Yayasan Gulen, kedua mahasiswi ada di rumah tersebut dan mengakui bahwa mereka berdua memang tinggal di rumah tersebut," kata Lalu. Hingga kini, kata Lalu, KBRI Ankara berupaya memberikan perlindungan kepada keduanya dengan menyediakan pengacara. Sejak upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu, pemerintah Turki berupaya menahan semua pengikut Fethullah Gulen di semua lini, termasuk di antaranya LSM pendidikan PASIAD. Dalam rilis pers tertanggal 28 Juli 2016, Kedutaan Besar Turki di Jakarta mengumumkan bahwa PASIAD terkait dengan Fethullah Gulen dan meminta sembilan sekolah yang tersebar di Indonesia ditutup karena bekerja sama dengan PASIAD. (BBC Indonesia)

Hampir 18.000 Orang Tewas di Penjara Suriah Akibat Penyiksaan


Media-Andesdi - Hampir 18.000 orang tewas di penjara pemerintah di Suriah sejak meletusnya pemberontakan pada tahun 2011, menurut Amnesty International. Laporan terbaru lembaga pemantau hak asasi manusia (HAM) itu didasarkan wawancara dengan 65 'korban penyiksaan,' memaparkan rincian kasus pemerkosaan dan pemukulan sistematis oleh sipir penjara. Para mantan tahanan berkisah tentang peristiwa yang disebut sebagai 'pesta penyambutan,' yaitu berupa ritual pemukulan menggunakan tongkat logam dan kabel listrik. Laporan tersebut memperkirakan bahwa 17.723 orang meninggal dalam tahanan di Suriah antara Maret 2011, ketika pemberontakan terhadap Presiden Bashar Assad mulai meletus, hingga Desember 2015. 

Ini tingkat kematian yang setara dengan sekitar 10 orang setiap hari atau lebih dari 300 sebulan. Pemerintah Suriah telah berulang kali membantah tuduhan-tuduhan seperti itu. Menurut laporan itu, petugas penjara juga memberlakukan 'pemeriksaan keamanan' bagi para tahanan baru yang seringkali berupa kekerasan seksual oleh sipir lelaki terhadap tahanan perempuan. "Mereka memperlakukan kami tak ubahnya binatang. Mereka ingin memperlakukan orang sekejam mungkin," kata Samer, seorang pengacara dari Hama, salah satu yang diwawancarai. "Saya melihat darah di mana-mana, sudah seperti sungai.... Saya tidak pernah membayangkan manusia akan mencapai tingkat serendah itu.

 
Narapidana lain, Ziad (bukan nama sebenarnya), menggambarkan bagaimana tujuh orang tewas dalam satu hari menyusul rusaknya ventilasi di rumah tahanan badan intelijen. "Mereka kemudian menendangi kami untuk melihat siapa yang masih hidup dan siapa yang sudah mati," kata Ziad. "Selama beberapa dekade, tentara pemerintah Suriah menggunakan penyiksaan sebagai alat untuk menghancurkan lawan-lawan mereka," kata Philip Luther, Direktur Amnesty Timur Tengah dan Afrika Utara. "Sekarang, hal-hal itu dilakukan sebagai bagian dari serangan sistematis dan meluas terhadap siapa saja warga yang dicurigai menentang pemerintah, dan ini bisa digolongkan dalam kejahatan terhadap kemanusiaan," tambahnya. Menurut catatan PBB, akibat perang saudara di Suriah yang sudah berlangsung hampir lima tahun, lebih dari 250.000 orang tewas dan lebih dari 11 juta orang mengungsi.(BBC Indonesia)

Nasaruddin Salurkan Bantuan Masa Darurat Kebakaran Arul Kumer


Media-Andesdi - TAKENGON - Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin menyalurkan bantuan masa tanggap darurat untuk korban kebakaran kampung Arul Kumer Kecamatan Silih Nara, rabu (17/08) malam Nasaruddin didampingi Ketua DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan, Kapolres AKBP. Eko Wahyudi, dan Kasdim 0106 Aceh Tengah, Mayor Inf. Ade Munandar dan Ketua TP. PKK Aceh Tengah, Ny. Apini Nasaruddin Kunjungan Nasaruddin dan unsur Forkopimda ke lokasi bencana dilakukan usai pelaksanaan penurunan Bendera peringatan 71 hari kemerdekaan Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan sandang dan pangan pokok yang dibutuhkan oleh warga yang rumahnya terkena dampak rusak berat dan sedang akibat kebakaran tersebut Nasaruddin menyampaikan keprihatinan terhadap musibah yang menimpa warga, dan telah melaporkan kejadian tersebut secara langsung kepada Gubernur Aceh, Zaini Abdullah "Sudah saya laporkan juga kepada Bapak Gubernur, beliau merasa prihatin dan akan menyalurkan bantuan untuk meringankan beban warga yang tertimpa musibah," ungkap Nasaruddin Lebih lanjut Nasaruddin menegaskan agar warga yang ditimpa musibah tidak merasa sendirian menghadapi situasi darurat, tapi bila ada masalah atau kebutuhan untuk melaporkan kepada perangkat kampung dan kecamatan ataupun langsung kepadanya "Bantuan yang disalurkan hari ini untuk menguatkan semangat, bahwa kita semua turut berduka, walaupun bantuan tersebut tidak menggantikan kehilangan warga yang tertimpa musibah," ujar Nasaruddin yang turut mengajak segenap warga di lingkungan lokasi bencana maupun masyarakat Aceh Tengah umumnya untuk membantu meringankan beban keluarga korban Kebakaran yang terjadi di Kampung Arul Kumer tersebut dilaporkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Tengah, Jauhari terjadi sekira pukul 12 siang hari, Rabu (17/08) "Ketika mendengar informasi kejadian kita langsung mengerahkan armada pemadam untuk mengatasi api, namun api menjalar dengan cepat sehingga 15 rumah warga terdampak rusak berat," ujar Jauhari yang masih belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran Selain rumah yang rusak berat, Jauhari juga menyebutkan ada 11 rumah warga yang terdampak imbas dengan tingkat kerusakan sedang dan ringan. Diantara korban juga ada seorang ibu berusia lanjut yang terbaring lemah dan mengalami trauma terhadap musibah yang dialaminya "Sesaat setelah kejadian kita langsung mendirikan tenda untuk pengungsian sementara serta didukung dengan pembuatan dapur umum," demikian Jauhari.(MK)

18 Rumah Musnah Terbakar di Aceh Tengah dan Abdya

PETUGAS pemadam melakukan proses pendinginan di lokasi kebakaran yang menghanguskan 15 rumah di Kampung Arul Kumer, Kecamatan Silihnara,Aceh Tengah, Rabu (17/8). 
 
Media-Andesdi - TAKENGON - Kebakaran besar meludeskan 15 rumah dan 11 rumah lainnya terimbas di Kampung Arul Kumer, Kecamatan Silihnara, Aceh Tengah, Rabu (17/8). Musibah serupa juga terjadi di Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menghanguskan tiga rumah. Informasi yang diterima Serambi dari Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Tengah, Jauhari ST menyebutkan, kebakaran di Arul Kumer terjadi menjelang shalat zuhur, Rabu (17/8). “Ada 15 rumah yang ludes terbakar (rusak total) dan 11 lainnya terimbas ketika dilakukan pemblokiran api agar tidak semakin meluas,” kata Jauhari yang juga Ketua RAPI Aceh Tengah.

Jumlah jiwa yang kehilangan tempat tinggal akibat musibah itu mencapai 60 jiwa dari 15 KK sedangkan yang terimbas 46 jiwa dari 11 KK. Tim BPBD Aceh Tengah sudah membangun tenda untuk korban namun belum ada laporan berapa jumlah korban yang mau tinggal di penampungan darurat tersebut. Pihak Dinsos Aceh Tengah, mulai tadi malam juga sudah membuka dapur umum untuk korban musibah. Sejauh ini belum diketahui penyebab kebakaran di Arul Kumar tersebut. Kasus itu sendiri sedang dalam pengusutan pihak berwajib. “Selain kerugian materi, tidak ada korban dalam musibah itu,” ujar Jauhari.

Arul Kumer merupakan salah satu desa di Kecamatan Silihnara berjarak sekitar 25 kilometer dari Takengon, ibu kota Kabupaten Aceh Tengah. Arul Kumer sendiri berjarak sekitar tiga kilometer dari Angkop, ibu kota Kecamatan Silihnara. Dari Blangpidie dilaporkan, 21 jiwa warga Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Abdya, kehilangan tempat tinggal akibat rumah mereka terbakar, Selasa (16/8).
Rumah yang terbakar itu masing-masing milik Wahidin (50), Khiman (52), dan Ibrahim (54). Musibah terjadi sekitar pukul 07.15 WIB. Api disebut-sebut berawal dari rumah Wahidin dengan cepat menyambar kedua rumah lainnya.


Kepala Pelaksana BPBK Abdya, Amiruddin mengatakan, api begitu cepat membakar ketiga rumah sehingga dalam waktu singkat rata dengan tanah. Menurut Amir, jarak tempuh pos pemadam kebakaran dengan lokasi kejadian sangat jauh. Untuk itu, pihaknya akan membuka satu pos pembantu di Kecamatan Babahrot. Pemkab Abdya sudah menyalurkan bantuan masa panik untuk korban kebakaran di Desa Ie Mirah serta membangun tempat penampungan sementara. Namun, menurut Nazaruddin didampingi Kadis PU Abdya, Rahwadi ST, korban lebih memilih tinggal di rumah saudara dan kerabat sambil menunggu adanya bantuan. (nas/c50)

KM Meutuah That Tenggelam Dihantam Badai


Media-Andesdi - IDI - KM Meutuah That, GT 47, dengan tanda selar nomor 199 QQD, dengan pemilik Syarifuddin, dilaporkan tenggelam di laut wilayah utara dari kuala Idi, Aceh Timur, Selasa (16/8/2016). Semua anak buah kapal (ABK) sebanyak 21 orang selamat dari insiden tersebut. “KM Meutuah That ber ABK 21 orang itu tenggelang akibat dihantam badai dan gelombang tinggi, Selasa (16/8) pukul 13.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tapi boatnya tidak bisa diselematkan,” ungkap Razali Wakil Panglima Laut kepada Serambinews.com, Rabu (18/8/2016).

Saat boat bocor, jelas Razali, tekong boat Muzakkir langsung meminta bantuan, baru sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa malam itu, tiga unit boat nelayan Idi Rayeuk tiba ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Para ABK tiba di Kuala Idi, Aceh Timur, dengan selamat sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (18/8/2016). Para ABK disambut, oleh Panglima Laut Idi, Razali, Kadis Keluatan dan Perikanan Atim, M Amin, Tim SAR dan TNI. “Setelah kita jamu makan, selanjutnya para ABK kita antar pulang ke rumah masing-masing karena kondisinya semua sehat-sehat saja,” ungkap Razali.

KIP Temukan Banyak KTP Ganda


* Hasil Verifikasi Administrasi

Media-Andesdi - BANDA ACEH - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh sudah merampungkan verifikasi administrasi syarat dukungan fotokopi KTP pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub/cawagub) Aceh dari jalur independen yang dilakukan sejak 4-17 Agustus 2016. KIP menemukan banyak KTP ganda identik dalam berkas syarat dukungan yang diajukan ketiga pasangan calon yang akan bertarung pada Pilkada 2017. Hal itu disampaikan Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KIP Aceh, Junaidi SH, kepada Serambi di kantornya, Rabu (17/8). Adapun ketiga pasangan cagub/cawagub yang sudah menyerahkan syarat dukungan kepada KIP Aceh adalah Zakaria Saman (Apa Karya)-HT Alaidinsyah, Abdullah Puteh-Sayed Mustafa Usab, dan Zaini Abdullah-Nasaruddin.

“Setelah kita lakukan verifikasi administrasi, banyak sekali kita temukan KTP ganda identik. Disebut ganda identik karena nama sama, nomor induk kependudukan (NIK) dan alamat juga sama. Pendeknya, semua identitas kependudukan itu sama,” kata Junaidi. Bahkan, menurutnya, ada satu pasangan calon yang melampirkan fotokopi KTP sebagai syarat dukungan dari satu gampong yang ternyata lima kali ditemukan nama yang sama. Junaidi menjelaskan, setiap kali ditemukan KTP yang fotokopinya ganda, maka petugas verifikasi langsung mengurangi jumlah dukungan dari kandidat bersangkutan. “Kalau mereka memasukkan lima (fotokopi KTP yang sama), berarti kita hitung satu. Kalau mereka memasukkan empat, juga kita hitung satu. Jadi, secara otomatis akan mengurangi jumlah yang telah mereka serahkan kemarin,” ujarnya.

Tak hanya ditemukan kasus KTP ganda identik, KIP Aceh juga menemukan pelanggaran jenis lain. Misalnya, syarat dukungan yang dilampirkan hanya ada nama warganya saja, tapi fotokopi KTP-nya tidak disertakan. Selain itu, ada juga yang fotokopi KTP-nya saja yang diserahkan, tapi nama orang tersebut pada formulir B-1 tidak ada. Menurut Junaidi, jumlah pelanggaran yang ditemukan pada masing-masing kandidat bervariasi. Sayangnya, Junaidi tidak menyebutkan pasangan kandidat mana yang paling banyak ditemukan kasus fotokopi KTP ganda maupun pelanggaran yang lain. Yang pasti, katanya, ketiga pasangan cagub-cawagub Aceh yang bertarung pada pilkada mendatang ditemukan pelanggaran berupa KTP ganda dan pelanggaran lainnya.

Seperti diberitakan Serambi, masing-masing pasangan cagub/cawagub Aceh dari jalur independen (perseorangan) telah menyerahkan syarat dukungan berupa fotokopi KTP kepada KIP Aceh sejak 3-7 Agustus 2016. Masing-masing kandidat mengantar bukti dukungannya dengan cara tersendiri, mulai dengan truk, becak, hingga trailer. Zakaria Saman-HT Alaidinsyah menjadi pasangan pertama mengantar syarat dukungan fotokopi KTP sebanyak 154.473 lembar, Rabu (3/8). Lalu, Jumat (5/8), giliran Abdullah Puteh-Sayed Mustafa Usab mengantar 188.459 lembar fotokopi KTP. Terakhir, Zaini Abdullah-Nasaruddin menyerahkan 201.150 lembar fotokopi KTP pada Minggu (7/8).

Namun, berdasarkan hasil penghitungan ulang secara manual yang dilakukan KIP Aceh dengan melibatkan 77 petugas, ternyata jumlah KTP Zakaria Saman-HT Alaidinsyah hanya 154.331 lembar dari 154.736 lembar yang mereka serahkan. Jumlah dukungan fotokopi KTP Abdullah Puteh-Sayed Mustafa Usab hanya 158.992 lembar dari 188.459 lembar yang mereka klaim. Sedangkan jumlah dukungan KTP Zaini Abdullah-Nasaruddin justru mencapai 203.479 lembar. Artinya, lebih sebanyak 2.329 dari 201.150 lembar yang mereka sebutkan semula. Tapi, baik jumlah dukungan fotokopi KTP pasangan Zakaria Saman-T Alaidinsyah maupun Abdullah Puteh-Sayed Mustafa, menurut Junaidi, tidak kurang dari jumlah minimal yang disyaratkan KIP Aceh, yaitu 153.044 lembar.“Ini adalah proses yang perlu diperhatikan oleh pasangan calon. Selesai verifikasi administrasi kita akan berikan berita acara kepada pasangan calon. Fotokopi KTP yang kurang harus disiapkan dari sekarang sebanyak dua kali lipat dari total kekurangan tersebut, termasuk menjaga wilayah sebarannya,” pungkas Junaidi. (mas)

Polisi Tangkap Pencabul Tiga Bocah di Ranto Peureulak

Petugas Kepolisian Resot (Polres) Aceh Timur, Rabu (17/8/2016) sekitar pukul 10.00 WIB, mengamankan pria berinisial YS (28), warga Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. YS diamankan Polisi, karena diduga telah melakukan tindak pidana pencabulan terhadap tiga orang anak-anak di bawah umur.
 
Media-Andesdi - IDI - Petugas Kepolisian Resot (Polres) Aceh Timur, Rabu (17/8/2016) sekitar pukul 10.00 WIB, mengamankan pria berinisial YS (28), warga Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. YS diamankan polisi, karena diduga telah melakukan tindak pidana pencabulan terhadap tiga orang anak-anak di bawah umur. Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto kepada wartawan menyebutkan, ketiga korban pencabulan pelaku yakni RD (8), DA (9) dan MM (7). “Ketiga korban masih satu desa dengan pelaku di Kecamatan Ranto Peureulak,“ jelas AKBP Rudi. Terungkapnya kasus pencabulan yang dilakukan pelaku, jelas AKBP Rudi, berawal pada Minggu (14/8/2016) sekitar pukul 16.00 WIB, ketiga korban sedang mandi di sungai.
Saat itu, tersangka melintas hendak pergi kebun tebu. Kemudian, ketiga korban minta ikut dengan tersangka ke kebun. Saat tiba di kebun, tersangka dan korban memakan tebu. Pada saat makan tebu tersebutlah, tersangka menurunkan celana korban dan menggesek kemaluannya ke lubang dubur korban berinisial RD. "Kemudian tersangka melakukan hal yang sama kepada DA dan MM, tapi DA dan MM melawan dengan menggigit tangan tersangka,” jelas AKBP Rudi. Setelah ketiga korban dicabuli, kata AKBP Rudi, kemudian ketiganya pulang ke rumah dan mengadukan perlakuan tersangka kepada orang tua korban. Tak terima atas perbuatan tersangka, kemudian, ibu korban melaporkan tersangka ke aparat gampong. "Setelah aparat gampong dan petugas Babhinkantibmas berkoordinasi kemudian pada Rabu (17/8/2016) tersangka diamankan ke Polres Aceh Timur,” jelas AKBP Rudi. (*)

Anggota Polres Nagan Dilaporkan ke Propam

Teuku Ridwan (kiri) didampingi sejumlah kuasa hukum dari YARA, memperlihatkan foto adiknya TB Suryadi yang diduga korban penganiayaan dan pengeroyokan oleh sejumlah oknum polisi di Mapolres Nagan Raya, guna mengakui bahwa korban memiliki narkotika jenis sabu-sabu dalam konferensi pers di Warkop Meulaboh, Aceh Barat, Selasa (16/8) sore.

 * Diduga Aniaya Warga Terkait Tuduhan Narkoba

Media-Andesdi - SUKA MAKMUE - Sejumlah anggota Polres Nagan Raya dibawah pimpinan Dedi Khalis Cs, Kamis (11/8) lalu resmi dilaporkan ke Propam Polres setempat. Laporan ini dilakukan Teuku Ridwan selaku anggota keluarga TB Suryadi (33), yang tercatat sebagai warga Gampong Kulu, Kecamatan Seunagan.
Pelaporan yang dilakukan lantaran pihak keluarga tak menerima proses penangkapan terhadap TB Suryadi. Karena diduga tak melalui prosedur terkait tuduhan sebagai pengedar narkoba di wilayah ini. “Kalau adik saya terlibat narkoba silahkan buktikan secara hukum. Namun, kami tidak menerima jika adik saya dihajar hingga babak belur oleh oknum polisi,” kata Ridwan dalam konferensi pers kepada sejumlah awak media, Selasa (16/8) sore di Warkop Meulaboh, Aceh Barat.

Didampingi sejumlah kuasa hukum dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Ridwan menjelaskan penangkapan terhadap adiknya TB Suryadi yang dilakukan polisi pada Senin (8/8) malam. Pihaknya menduga dilakukan tak sesuai standar operasional prosedur (SOP). Karena saat ditangkap polisi sama sekali tidak menemukan adanya barang bukti narkoba, seperti yang dituduhkan adanya transaksi narkoba yang dilakukan sang adik. “Barang bukti narkotika jenis sabu-sabu yang dituduhkan milik pelaku TB Suryadi baru diperlihatkan kepada tersangka ketika ia sudah ditangkap polisi dan berada di dalam mobil polisi. Ia diminta mengaku bahwa barang bukti tersebut merupakan milik adiknya,” kata Ridwan.

Karena tak mau mengakui barang haram tersebut, kata Ridwan, adiknya TB Suryadi ketika tiba di Mapolres Nagan Raya juga mendapatkan penyiksaan. Diduga dikeroyok secara beramai-ramai oleh oknum polisi dengan kondisi tangan terborgol. Tujuannya supaya mengakui bahwa narkotika yang diperlihatkan anggota polisi tersebut merupakan milik pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Paska penyiksaan ini, adik saya mengalami luka parah dan memar dibagian wajah serta leher. Kerah leher baju juga ditarik oknum polisi sehingga menyebabkan lebam parah,” kata Ridwan sambil memperlihatkan bukti foto dugaan kekerasan. Pihak keluarga, kata Ridwan, belum pernah menerima surat tanda bukti penahanan yang dilakukan polisi dengan tuduhan sebagai pengedar narkoba. Mereka juga protes karena polisi meletuskan senjata api jenis larang panjang saat penangkapan. Akibatnya sang ibu bernama Tjut Buleuen terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena terkejut dan sempat tak sadarkan diri. Ia terpaksa dirawat di rumah sakit selama tiga hari. “Kami berharap kasus ini dilakukan secara adil, anggota polisi yang telah melakukan tindak kejahatan ini juga harus diproses sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.

Ridwan juga meminta Polres Nagan Raya untuk segera melepaskan adiknya TB Suryadi yang telah ditahan selama sembilan hari hingga Rabu (17/8) kemarin. Karena hingga saat ini tuduhan sebagai pengedar narkoba kepada adiknya belum bisa dibuktika polisi. Kuasa hukum dari keluarga TB Suryadi, Erisman SH dari YARA kepada wartawan mengatakan kasus dugaan kekerasan dan pengeroyokan serta tak sesuai prosedur yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum polisi dari Polres Nagan Raya. Kini telah ditangani pihaknya, guna pendampingan hukum selanjutnya. “Kami juga segera melaporkan oknum polisi Dedi Khalis Cs ke Mapolda Aceh terkait kasus pidana umum ini, karena korban mendapatkan tindak kekerasan diluar batas,” kata Erisman.

Kapolres Nagan Raya AKBP Mirwazi SH MH yang dikonfirmasi Serambi mengakui bahwa penangkapan yang dilakukan anggota polisi terhadap tersangka telah sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. Jawaban ini terkait tudingan pihak keluarga TB Suryadi yang menyatakan penangkapan terhadap tersangka diduga menyalahi prosedur.“Silahkan saja pihak keluarga memprotesnya, tersangka merupakan pengedar narkoba dan termasuk dalam DPO polisi di Mapolres Aceh Barat,” kata Mirwazi.
Dikatakannya, penangkapan yang dilakukan polisi terhadap TB Suryadi terkait kasus narkotika tersebut tetap akan dilanjutkan proses hukum sesuai dengan aturan dan perundang undangan yang berlaku terkait narkotika. Bahkan pihaknya mengakui tidak mempersoalkan pihak keluarga yang kini sedang menempuh jalur hukum terkait persoalan ini.”Intinya kasus ini tetap kita sidik sesuai aturan, karena tidak ada prosedur yang dilanggar anggota polisi saat melakukan penangkapan,” tandas Kapolres.(edi)